Peneliti Temukan Bangunan dan Sungai Raksasa di Laut Hitam
Kemukjizatan Al-Quran terus terbukti secara nyata dan ilmiah.
Peneliti Temukan Bangunan dan Sungai Raksasa di Laut Hitam
Oleh Syahruddin El Fikri
SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT.
Kemukjizatan Al-Quran terus terbukti secara nyata dan ilmiah. Banyak peneliti yang berhasil mengungkapkan kebenaran Al-Quran melalui penelitian dan riset yang menakjubkan dan mengagumkan. Di antaranya adalah soal sungai di bawah laut dan hal lainnya.
Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti asal Inggris yang dipimpin oleh Dr Robert Ballard, menemukan sebuah bangunan tua yang diperkirakan berusia 7.500 tahun lalu (5000 SM) di dasar Laut Hitam, di dekat pantai Turki. Mereka menemukan struktur bangunan dan kayu pada kedalaman beberapa ratus kaki dari permukaan laut.
Baca Juga:
Agar Berkah, Berikut Ini Doa Masuk dan Keluar Rumah
Dahsyatnya Doa Seorang Pemburu
Doa Tertolak Karena Sebutir Kurma
Mereka memperkirakan, bangunan tua itu dahulunya adalah sebuah perkampungan yang tenggelam akibat banjir besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh AS. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk Research Ship Northern Horizon. Artikel ini juga pernah tayang di Harian Republika atau buku penulis yang berjudul; Situs-Situs dalam Al-Quran.
Dr Ballard menyatakan, bangunan yang ada di dasar Laut Hitam itu disebabkan oleh banjir besar yang terjadi ribuan tahun silam. Dalam teorinya, Ballard menjelaskan, apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, gletser mulai mencair.
Baca Juga: Mukjizat Rasulullah; Membelah Bulan
Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah dan menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10 ribu kali daripada air terjun Niagara.
Mereka pun menunjukkan bukti ilmiah berupa kulit kerang yang ditemukan di kawasan tersebut dan membandingkannya dengan kerang dari laut lain yang berusia 6.500 tahun.
“Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut,” ujarnya.
Sungai raksasa....
Sungai Raksasa
Selain adanya penemuan bangunan tersebut, baru-baru ini kembali ditemukan sebuah sungai raksasa di kedalaman Laut Hitam. Temuan ini dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds.
Penemuan ini dilakukan Parsons dan timnya dengan menggunakan kapal selam robot untuk memindai dasar laut yang ada di dekat Turki. Hasilnya, ada sungai yang sangat lebar di kedalaman Laut Hitam. Letaknya di Selat Bosphorus yang mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan perbedaan kadar garam. Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam itu memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil.
Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran, anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun. Jika berada di daratan, para ilmuwan memperkirakan perairan yang ditemukan di Laut Hitam adalah sungai keenam terbesar di dunia dalam hal jumlah air yang mengalir.
Baca Juga:
Agar Berkah, Berikut Ini Doa Masuk dan Keluar Rumah
Dahsyatnya Doa Seorang Pemburu
Doa Tertolak Karena Sebutir Kurma
Kepada Sunday Telegraph, Dan Parsons menjelaskan bahwa air sungai bawah laut itu memiliki kepadatan dibandingkan sungai lainnya. Kepadatan air di sana (sungai itu--Red) lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas (kadar garam) yang lebih tinggi dan membawa begitu banyak sedimen. Mereka memperkirakan air asin dan sedimen yang ada di sungai bawah laut ini 350 kali lebih besar dibandingkan Sungai Thmaes di Inggris.
Ia menambahkan, sungai itu mengalir dari laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat. Demikian penjelasan Parsons seperti dimuat laman Daily Mail, edisi Ahad, 01 Agustus 2010.
Dr Parsons menjelaskan, sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam itu mengalir dengan kecepatan sekitar empat mil per jam, mengalirkan 22 ribu meter kubik air per detik. Atau 10 kali lebih besar dari sungai terbesar di Eropa, Rhine.
Baca Juga: Mukjizat Rasulullah
Dalam Al-Quran, telah dijelaskan mengenai laut yang berbeda rasanya.
۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا
“Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar serta segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS Al-Furqan; 53).
Selain ayat di atas, ayat lain yang juga membahas dua laut yang airnya tidak sama antara laut yang satu dan lainnya adalah dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-20.
”Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas (barzakh) yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman [55]: 19-20.
Demikianlah bukti-bukti kebenaran Al-Quran yang terus terungkap. Semoga menambah kecintaan kita kepada Al-Quran. (sajada.id)
.
Baca juga:
- Doa Mustajab di Akhir Bulan Rajab
- Kisah Orang Alim dan Orang Awam
- Baca Sholawat JIbril Membawa Berkah
.
Kirimkan artikel keislaman Anda melalui email: infosajada.id@gmail.com
.
Terima kasih
.