Driver Pemula, Mending Belajar Mobil Manual atau Matic?
Belajar mobil transmisi manual atau matic bergantung pada kebutuhan pemula.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki keterampilan mengemudi tentu akan sangat bermanfaat. Namun sering kali pemula bingung saat hendak menentukan akan belajar mobil manual atau matic.
Saat ini penjualan kendaraan listrik dengan kemudi otomatis terus meningkat. Di Inggris, Mandat Kendaraan Nol Emisi yang baru menuju tahun 2035 akan membuat mobil berbahan bakar bensin dan diesel (ICE) baru dilarang dijual.
Pilihan untuk mengikuti tes mengemudi dengan mobil otomatis sudah terbukti lebih populer. Menurut penyedia kursus mengemudi intensif PassMeFast, permintaan akan pelajaran mengemudi mobil matic telah meningkat secara signifikan dibandingkan tingkat sebelum pandemi.
Juru bicara perusahaan Louise Bruchez mengatakan kemungkinan besar jumlah orang yang ingin belajar mengemudikan mobil akan terus meningkat seiring dengan diberlakukannya larangan ICE. Namun apakah belajar mobil manual menjadi tidak penting?
Transmisi manual vs otomatis, mana yang harus dipilih?
Data internal PassMeFast menemukan bahwa meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik dan hybrid telah berdampak pada keinginan untuk mengikuti kursus mengemudi mobil matic.
"Faktanya, permintaannya meningkat 89 persen dari 2019 hingga 2023,” ujar Bruchez, seperti dilansir dari laman Auto Express, Jumat (23/2/2024).
Kemungkinan tren ini akan terus....
Kemungkinan tren ini akan terus meningkat menjelang tahun 2035, ketika pemerintah akan melarang penjualan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel. Hal itu akan mengharuskan lebih banyak orang untuk memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
"Menjelang waktu tersebut, kemungkinan besar akan lebih banyak instruktur yang menawarkan kursus mengemudi kendaraan listrik dan otomatis," lanjutnya.
Jadi mengikuti tes mengemudi otomatis merupakan pilihan terbaik bagi pengemudi pemula saat ini? Jawabannya belum tentu.
Alasan pertama, daftar tunggu untuk mendaftar kurus mobil manual boleh jadi lebih cepat dibandingkan mobil matic. Saat ini mendapatkan instruktur atau pelatih juga semakin sulit.
Artinya menurut Buchez, proses untuk belajar mobil manual terlebih dulu, mungkin akan lebih cepat dan sederhana. Alasan kedua, Buchez menekankan bahwa penting juga untuk belajar mobil manual dan memiliki SIM manual penuh bagi pengemudi yang suatu hari.
Hal ini mengingat kemungkinan seseorang akan menggunakan mobil milik pribadi atau menyewa mobil. Apalagi jika bepergian ke negara-negara dengan penggunaan mobil listrik yang masih relatif jarang.
Sementara itu, kemungkinan masih ada jutaan mobil manual di berbagai negara selama beberapa dekade.
Berlawanan dengan anggapan umum, belajar mengemudikan mobil otomatis mungkin tidak mudah. Angka-angka dari DVLA, selama bertahun-tahun, menunjukkan tingkat kelulusan yang jauh lebih rendah bagi pengemudi yang mengikuti tes otomatis.
Sebagai aturan praktis....
Sebagai aturan praktis, hanya kurang dari separuh kandidat yang lulus tes manual, sementara sekitar 20 persen lebih sedikit yang lulus tes otomatis. Kendati perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak tercatat, seperti lebih banyak pengemudi yang cemas memilih opsi yang dianggap lebih mudah.
Hal ini juga terjadi karena lebih banyak tes otomatis yang dilakukan di daerah perkotaan dibandingkan pedesaan. Rute tes di perkotaan biasanya lebih menantang sehingga memengaruhi tingkat kelulusan secara keseluruhan.
Pada 2021, Badan Standar Pengemudi dan Kendaraan (DVSA), yang mengelola tes mengemudi, mengatakan bahwa mereka telah mulai mempertimbangkan perubahan yang perlu dilakukan untuk mencerminkan perbedaan antara mobil listrik dan hibrida serta mobil berbahan bakar bensin dan diesel. Gordon Witherspoon, wakil kepala pemeriksa mengemudi DVSA, mengatakan organisasinya terus meninjau tes tersebut.
"Tujuannya untuk memperhitungkan perubahan dalam teknologi, kebiasaan mengemudi, peraturan dan infrastruktur jalan raya," kata dia.