Jokowi Apresiasi Peningkatkan Penyaluran Dana PNM Mekaar di Sulawesi Utara, Capai Rp 2,1 T
Tercatat ada 125 ribu nasabah dengan penyaluran dana sebesar Rp 2,1 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi perkembangan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar yang telah dimulai sejak 2015 dengan 15,2 juta nasabah dan penyaluran dana sebesar Rp 244 triliun. Di Sulawesi Utara, penyaluran dana PNM Mekaar semakin meningkat.
Tercatat ada 125 ribu nasabah dengan penyaluran dana sebesar Rp 2,1 triliun. Karena itu, Jokowi pun menekankan pentingnya para nasabah agar disiplin, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.
Ia kemudian memberi contoh konkret tentang pentingnya membayar cicilan tepat waktu bagi nasabah PNM Mekaar. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Silaturahmi dengan Nasabah Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Sport Hall & Convention, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024).
“Penting sekali disiplin. Kalau kita sudah ngambil dari PNM Mekaar misalnya Rp 5 juta, hari Senin kita harus nyicil, hari Senin harus ngangsur, tet, Senin harus kita siapkan. Kalau kita janji Jumat hari ini Jumat janji harus ngangsur, hari ini tet harus ngangsur. Itu yang namanya disiplin,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Jokowi juga menekankan pentingnya semangat kerja dan disiplin sebagai kunci utama keberhasilan dalam berusaha. Menurut dia, semangat kerja yang kuat adalah awal dari kesuksesan. Hal ini ditunjukan dari pengalamannya sendiri yang memulai bisnis pada 1988, berawal dari berjualan di Kota Solo hingga berhasil menembus pasar internasional.
“Semangat bekerja keras itu menjadi kunci kita sukses atau tidak sukses dalam berusaha,” ujar dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap produk lokal yang dihasilkan nasabah PNM Mekaar, seperti keripik talas dan kacang bawang yang dikemas dengan baik. Ia menekankan pentingnya pemberian merek dan kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual produk.
Jokowi pun mengingatkan para nasabah agar menggunakan pinjaman untuk modal kerja dan tidak untuk konsumsi yang tidak perlu. “Harus bisa ngerem bahwa ini adalah bukan uang kita. Ini adalah uang kita bersama yang kita pakai untuk berusaha,” pesan Jokowi.
Ia juga berpesan agar para pelaku usaha menjaga kualitas produk, harga yang kompetitif, dan ketepatan waktu dalam pengiriman. “Kualitas barang harus baik. Harga harus kompetitif, harga bersaing. Yang ketiga, kalau ngirim apa-apa itu tepat waktu,” kata Presiden.