Erick Sebut City Center Jadi Pusat Pertumbuhan Baru di Sulawesi

Erick Thohir akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan baru.

Dok. Kris - Biro Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan pelabuhan Makassar New Port di Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024). Dalam peresmian ini, ia didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Joko Widodo menyatakan keberadaan MNP tersebut bisa mendukung konektivitas pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sehingga mampu menekan biaya logistik dan menurunkan masa tunggu kapal di pelabuhan. 
Rep: M Nursyamsi Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kawasan Pelabuhan lama Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, memiliki potensi ekonomi yang baik ke depan. Hal ini pun menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Makassar New Port (MNP) pada Kamis (22/2/2024).

Baca Juga


"Konsep city center bertujuan memberikan nilai tambah suatu kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Erick. 

Erick menyebut konsep ini diusulkan bapak Presiden Jokowi untuk kawasan pelabuhan lama Soekarno Hatta Makassar yang memiliki letak strategis. Erick menyampaikan kawasan pelabuhan lama merupakan kawasan ini sangat layak untuk menjadi city center.

"Kehadiran city center ini akan menjadikan Makassar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi," kata mantan Presiden Inter Milan tersebut. 

Sebelumnya, Erick mendampingi Jokowi dalam meresmikan Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP).

Erick mengatakan, sesuai arahan Presiden Indonesia tiga tahun yang lalu, kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional. Karena itu, dengan di awali pengkonsolidasian Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo, pelabuhan di Indonesia kini menjadi salah satu pelabuhan terbaik dengan urutan 20 besar dunia dari semua pelabuhan di Asia Tenggara. 

“Kita sudah menekan hari ini misalnya bongkar muat yang tadinya 34 boks sudah menjadi 20 boks, yang tadi di sampaikan perlu berhari hari dengan rata-rata 38 jam sekarang sudah menjadi 22 jam artinya ini percepatan yang luar biasa. kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring system pelabuhan di Indonesia Timur yang terintegrasi dengan Jakarta,” kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler