Tilawah Alquran, Bekal Memasuki Bulan Ramadhan

Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan perumpamaan orang yang membaca Alquran.

Republika/Thoudy Badai
Warga membaca Alquran di Masjid Cut Meutia, Jakarta.
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan 1445 Hijriyah jatuh pada 12 Maret 2024 berdasarkan Kalender Hijriyah Indonesia. Amalan apa saja yang harus dipersiapkan selama bulan suci tersebut?

Terkait hal tersebut, apa yang dikerjakan generasi salaf pada bulan Ramadhan bisa menjadi contoh. Dapat dikatakan, generasi salaf terdahulu tidak membiarkan sedetik pun waktu di bulan Ramadhan terbuang sia-sia. Setiap waktu mereka meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan amal ibadah.

Misalnya, Imam Qatadah bin Da'imah As-Sadusi, atau yang dikenal sebagai Imam Qatadah, yang mengisi kesehariannya selama Ramadhan dengan membaca Alquran. Jika di luar bulan Ramadhan, Imam Qatadah biasa mengkhatamkan bacaan Alquran selama tujuh hari.

Adapun di bulan Ramadhan, waktu pelaksanaan tilawah Alquran yang dilakukan oleh Imam Qatadah hingga khatam hanya tiga hari. Dengan demikian, setiap tiga hari, ia menyelesaikan satu kali khataman bacaan Alquran.

Sementara pada 10 hari terakhir Ramadhan, amal ibadah Imam Qatadah semakin ditingkatkan. Selama 10 hari terakhir Ramadhan, Imam Qatadah biasa mengkhatamkan bacaan Alquran di setiap malamnya.

Baca Juga


Generasi salaf terdahulu sudah...

Generasi salaf terdahulu sudah meningkatkan ibadah mereka sejak awal Ramadhan. Intensitas ibadah mereka melebihi bulan-bulan lainnya. Di ujung Ramadhan pun amal ibadah mereka kian kuat. Mereka semakin menaikkan ibadah dan semakin pula mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ihwal tilawah Alquran, keutamaannya dijelaskan dalam sejumlah hadits, salah satunya hadits riwayat Aisyah RA. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang mukmin yang mahir membaca Alquran maka kedudukannya di akhirat ditemani para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Alquran padahal dia terbata-bata sehingga sulit baginya membaca, maka ia mendapat pahala ganda." (HR Muslim)

Nabi Muhammad SAW juga telah menyampaikan tentang perumpamaan orang-orang yang membaca Alquran. Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran ialah seperti jeruk manis. Baunya harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alquran, ialah seperti kurma, tidak berbau tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran ialah seperti kemangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Alquran ialah seperti hanzalah yang tidak berbau dan rasanya pahit." (HR. Muslim)

Sumber: Islamway

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler