Polisi: Mahasiswa Unpad yang Tersambar Petir Ada Tiga Orang, tapi 1 Selamat

Polisi sebut ada 3 mahasiswa Unpad yang tersambar petir, tapi satu orang selamat.

AP
Hujan petir (ilustrasi). Polisi sebut ada 3 mahasiswa Unpad yang tersambar petir, tapi satu orang selamat.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi mengungkapkan mahasiswa Geologi Unpad yang tersambar petir di Bumi Perkemahan Batukuda Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024) bukan hanya dua orang akan tetapi tiga orang. Namun, satu orang berhasil selamat sedangkan dua orang lainnya meninggal dunia.

Baca Juga


Korban meninggal dunia yaitu Mitzelion Rayi Adimastya Putra asal Jakarta dan Bangkit Alyuda Prasetyo asal Padang. Mereka mahasiswa Geologi Unpad angkatan 2021 dan 2022.

Korban selamat saat ini masih dirawat di Rumah Sakit AMC Cileunyi. Kedua korban yang meninggal dunia telah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

Kapolsek Cileunyi Kompol Suharto mengatakan rombongan mahasiswa Unpad berjumlah 21 orang kemping secara mandiri di Batukuda, Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024) sore. Kondisi cuaca pada malam hari di kawasan tersebut terjadi hujan deras dan angin kencang.

Melihat kondisi cuaca ekstrem, ia mengatakan ketua pelaksana atau mahasiswa yang dituakan mengimbau rombongan untuk turun ke bawah dan berteduh di warung-warung milik warga setempat. Namun, saat mereka turun ke bawah muncul petir.

"Sesaat mereka mengajak turun, di situ ada petir mengenai dua orang yang meninggal di (RS) AMC dan satu orang dirawat," ucap dia saat dihubungi, Ahad (25/2/2024).

Setelah tersambar petir, ia mengatakan kedua korban terjatuh sedangkan satu lainnya terkena sambaran petir. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit AMC menggunakan mobil yang berada di kawasan tersebut.

Suharto mengatakan setelah sampai ke rumah sakit, dua orang mahasiswa dinyatakan petugas meninggal dunia. Sedangkan satu orang lainnya masih dirawat hingga saat ini.

Ia mengimbau para pendaki gunung atau yang hendak kemping untuk memperhatikan kondisi cuaca. Apabila kondisi cuaca ekstrem lebih baik rencana kemping ditunda.

"Betul-betul diperhatikan cuaca sehingga apabila tidak memungkinkan harap ditunda. Pada saatnya ketika tidak musim hujan deras atau petir bisa (kemping)," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler