Dahsyatnya Petir Menyambar Mahasiswa Unpad, Api Unggun Padam

BMKG mendeteksi empat sambaran petir menyambar wilayah perkemahan.

Freepik
Ilustrasi sambaran petir. BMKG telah menyelesaikan analisis penyebab wafatnya dua mahasiswa Universitas Padjadjaran akibat sambaran petir.
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga orang mahasiswa Universitas Padjajaran tersambar petir saat kemping di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Manglayang Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024). Dua di antaranya meninggal dunia, dan satu lainnya terluka. 

Baca Juga


Seorang saksi mata Azisya Chantika Marton menceritakan kepada pihak universitas bagaimana dahsyatnya petir tersebut. Menurutnya, petir menyambar hingga api unggun di lokasi kemping padam. 

"Di saat pergerakan akan mengambil alat, langit terang dan petir menyambar hingga api unggun di camp padam. Mitzel dan Bangkit (korban meninggal) sudah terbaring sedangkan Adinda tiba tiba menjerit karena kakinya kena sambar petir dan tidak bisa dirasakan," kata Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad Cipta Endyana melalui keterangan resmi yang diterima, Ahad (25/2/2024).

Para rombongan Unpad diketahui berangkat ke lokasi kemping sekitar pukul 16.30 WIB dan tiba pukul 17.00 WIB. Sampai di sana mereka terlebih dahulu istirahat sampai pukul 18.00 WIB. 

Saat perjalanan menuju tempat kemping cuaca tidak cerah dan tidak juga mendung. Sesampai di tempat kemping langsung mendirikan tenda. 

Cipta melanjutkan mereka pun menyalakan api untuk menghangatkan badan dan membuat makanan. Namun, tidak lama berselang hujan turun. Khawatir dengan keselamatan, ia menuturkan korban Mitzel dan beberapa rekan-rekannya untuk bergerak turun ke lokasi di bawah Batukuda. Pada saat pergerakan mengambil alat itulah petir menyambar. 

Cipta mengatakan rekan-rekannya yang selamat langsung mencari pertolongan ke bawah Batukuda dan pihak basecamp langsung membawa tandu untuk mengevakuasi korban. Terdapat tim yang berusaha memberikan pertolongan pertama dengan CPR. Dua orang korban tidak bisa diselamatkan. 

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan empat sambaran petir terdeteksi di sekitar wilayah Bumi Perkemahan Batukuda Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024) malam. Petir muncul sekitar pukul 20.48 WIB dan pukul 20.24 WIB di barat laut dari lokasi.

Radar menganalisa adanya sejumlah petir ... 

 

Selain itu pada pukul 20.30 WIB terdapat petir yang berada di wilayah timur dari lokasi kejadian dengan radius lingkaran merah 1 kilometer. Kemudian pada pukul 20.54 WIB terdapat 3 kali petir yang tertangkap radar berjarak dari 1 kilometer dari lokasi.

"Dari hasil analisis citra radar dan lighting di Bumi Perkemahan Batukuda pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB diamati ada empat kali terjadi petir di wilayah kejadian yang berjarak kurang 1 kilometer," ucap dia melalui keterangan resmi, Ahad (25/2/2024).

Ia menuturkan, petir muncul karena terdapat adanya awan konvektif tipe Cumulonimbus dengan nilai dbZ 30-40 pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.10 WIB. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan.

Apabila terjadi petir, Teguh mengimbau masyarakat untuk menghindar dengan cara apabila mendengar suara guntur segera ke rumah dan ke dalam ruangan. Apabila di luar rumah segera masuk ke dalam mobil.

Selain itu, apabila di kolam renang segera keluar sebab sambaran petir dapat menghantarkan energi ke air. Jangan berlindung di bawah pohon sebab apabila pohon tersambar petir dapat melompat ke tubuh. 

Jauhi tiang listrik, menara dan lainnya yang dapat tersambar petir. Ia pun mengimbau untuk menjauhi lapang, sawah dan taman karena petir mencari tanah untuk melepaskan energi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler