Aliran Lahar Hujan Disebabkan Tingginya Curah Hujan di Puncak Gunung Merapi

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar.

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/2/2024). Data pemantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma yang masih berlangsung dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya dan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai lahar saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sebuah video yang memperlihatkan aliran lahar hujan di Kali Gendol, Cangkringan, Sleman beredar di media sosial. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro membenarkan adanya peristiwa tersebut hari ini.

Baca Juga


"(Aliran lahar hujan) itu hari ini," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).

Bambang mengatakan tingginya curah hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi menyebabkan terjadinya lahar hujan. Namun ia mengimbau  masyarakat untuk tidak khawatir. 

"Sebenarnya itu nggak apa-apa karena posisinya jauh dari masyarakat dan tambah pasir dan batu untuk penambahan," ucapnya. 

BPPTKG menginformasikan hujan terjadi di puncak di lereng Barat Daya Gunung Merapi mulai pukul 15.22 WIB. Total curah hujan 10.60 mm dengan durasi 28 menit. 

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi daerah berbahaya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler