Saudi Bantah Mendagnya Bertemu Menteri Ekonomi Israel di Sela Pertemuan WTO
Saudi mengatakan Qasabi tak mengenal menteri ekonomi Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Arab Saudi mengelak terjadi pertemuan antara menteri perdagangannya dengan menteri ekonomi dan pembangunan Israel. Sebelumnya muncul video viral dan berita pertemuan mereka di konferensi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Abu Dhabi, UEA.
Kantor berita Saudi, SPA yang mengutip seorang pejabat Saudi, melaporkan, Mendag Majid bin Abdullah al-Qasabi saat itu sedang berdiri berdampingn dangan mendag Nigeria ketika seorang tak dikenal mendekati Qasabi dan menyapanya.
‘’Dia kemudian memperkenalkan dirinya sebagai menteri ekonomi di pemerintahan pendudukan Israel,’’ demikian laporan SPA, Selasa (27/2/2024). Pejabat ini juga menekankan sikap tegas Saudi mengenai isu Palestina, mendukung perjuangan Palestina melawan agresi Israel.
Saudi menyatakan tak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum terwujudnya negara Palestina merdeka.
Pasa Senin, Reuters dan Times of Israel melaporkan terjadinya pertemuan Mendag Qasabi dengan Menteri Ekonomi dan Pembangunan Israel Nir Barkat. Times of Israel memuat foto pertemuan yang bersumber dari Kementerian Ekonomi.
Laman berita Times of Israel menggambarkan pertemuan kedua menteri tersebut. Barkat dan Qasabi saling berjabat tangan, bertukar nomor telepon di tengah pembicaraan mengenai kesepakatan potensial kedua negara termasuk normalisasi hubungan.
Barkat yakin baik Israel maupun Saudi dapat mengukir sejarah. ‘’Israel tertarik membangun perdamaian dengan negara yang mendorong perdamaian, kita bisa membuat sejarah bersama,’’ kata Barkat kepada Qasabi, merujuk keterangan Kementerian Ekonomi Israel.
Kedubes Saudi di Abu Dhabi belum merespons surat elektronik yang dikirimkan untuk meminta pendapat mengenai pertemuan Barkat dan Qasabi.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus berupaya agar Saudi-Israel mencapai perdamaian dan melakukan normalisasi hubungan diplomatik. Saudi dan negara-negara Arab lainnya menghendaki terwujudnya negara Palestina sebagai syarat normalisasi.
Pada 2020, Israel menandatangani normalisasi hubungan dengan Bahrain, Maroko, dan UEA yang kini menjadi tuan rumah penyelenggaran pertemuan WTO. Kesepakatan tersebut dimediasi AS yang terkenal dengan nama Abraham Accord.
Riyadh bertekad meningkatkan keamanannya dan mengantisipasi ancaman Iran sehingga kelak bisa mencapai rencananya menjadi kekuatan ekonomi yang besar serta mampu menarikan investasi asing dari berbagai negara.
Sejumlah pejabat AS dan Arab mengungkapkan, untuk mendapatkan jaminan keamanan dari sebagai balasan atas normalisasi dengan Israel, Saudi juga mengharapkan akses ke peralatan militer AS serta dukungan Washington untuk pengembangan nuklir sipil.
Beberapa pengamat mengatakan, Saudi berharap kesepakatan itu tercapai sebelum pilpres pada November, mengantisipasi kalau Biden tidak terpilih kembali maka Demokrat di Kongres kemungkinan tidak akan meraufikasi kesepakatan itu.
Pertemuan WTO
Menteri perdagangan dari 160 negara bertemu di Abu Dhabi selama empat hari, berharap ada aturan baru yang menjadi terobosan. Meski demikian, Dirjen WTO Ngozi Okonjo-Iweala tak terlalu optimistis dengan hasil pertemuan ini.
‘’Mari kita jujur saja bahwa upaya seperti itu bakal tidak mudah,’’ kata Ngozi Okonjo-Iweala dalam pidato pembukaan. Ia merujuk pada suasana pertemuan WTO pada 2022, suasananya lebih berat.
WTO yang sudah 30 tahun mengawasi perdagangan dunia, mencoba untuk mencapai konsensus. Namun, langkah tersebut semakin sulit karena ekonomi global sekarang ini telah terpecah-pecah menjadi blok-blok ekonomi sendiri.
Di antaranya karena pengaruh perang, ketegangan di kawasan, pemilu dan pertumbuhan perdagangan. Ia menyeru para menteri perdagangan di pertemun Abu Dhabi ini menyingsingkan lengan baju dan menuntaskan perundingan.