Siap Siaga Pangan Jelang Ramadhan, Kabupaten Bandung Gulirkan Gerakan Pangan Murah

Bupati Bandung menjamin kepokmas masih tersedia hingga bulan Maret ini

dok Pemkab Bandung
Bupati Bandung, Dadang Supriatna menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masih tersedia hingga bulan Maret ini.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kenaikan harga beras terus menjadi sorotan utama di tengah masyarakat Kabupaten Bandung menjelang bulan suci Ramadhan. Kendati demikian, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masih tersedia hingga bulan Maret ini.


“Pemkab Bandung telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk kesiapan pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan dan idul Fitri,” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah juga mengamini hal tersebut. Meskipun demikian, harga beras, terutama beras premium dan medium, mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Sebelumnya, pada Desember 2023 beras premium dijual seharga Rp 14.000 per kg dan kini mengalami kenaikan harga sebesar 20 persen menjadi Rp 17.500 per kg, sedangkan beras medium yang semula seharga Rp 13.000 per kg naik 18,75 persen menjadi Rp 16.000 per kg.

“Kenaikan harga beras terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adanya perubahan musim tanam akibat fenomena El Nino serta gangguan dalam distribusi beras akibat long weekend,” jelas Dicky.

Untuk mengatasi situasi ini, ia menyebutkan Disperdagin Kabupaten Bandung telah mengambil langkah-langkah antisipasi, di antaranya melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, memonitoring harga kepokmas secara berkala, serta akan melaksanakan Operasi Pasar (OPM) bersubsidi dan Pasar Murah.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog telah menggulirkan komoditi beras untuk stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).

Ina juga menyebutkan pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret dalam menstabilkan harga pangan di masyarakat, seperti membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) serta menyalurkan bantuan pangan bagi kelompok rentan, seperti ojek pangkalan (opang), guru ngaji, dan budayawan.

Adapun program GPM akan dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah Kabupaten Bandung hingga akhir bulan Maret bekerja sama dengan Perum Bulog untuk komoditas beras SPHP.

“Mulai hari ini direncanakan giat GPM di wilayah Kecamatan Baleendah,” ujar Ina.

Berikut jadwal GPM yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat:

27 Februari: Kecamatan Baleendah

28 Februari: Kecamatan Cicalengka

29 Februari: Kecamatan Ciparay

1 Maret: Kecamatan Pameungpeuk dan Halaman Kantor Dispakan

3 Maret: Jalak Harupat Kabupaten Bandung

7 Maret: Kecamatan Arjasari

28 Maret: Lapangan Upakarti Pemkab Bandung

Selain itu, sebanyak 10.881 opang di 28 Kecamatan di Kabupaten Bandung telah mendapatkan bantuan pangan berupa 5 kg beras dan 1 liter minyak goreng, sebanyak 15.766 guru ngaji dan 15.000 budayawan mendapatkan bantuan pangan berupa 5 kg beras dan 500 gr daging sapi. Total bantuan pangan yang telah disalurkan mencapai 207,2 ton beras, 10.881 liter minyak goreng, dan 15,3 ton daging sapi.

Ina berharap langkah-langkah tersebut, dapat mengendalikan harga komoditi pangan di masyarakat, khususnya beras menjelang bulan suci Ramadhan agar dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler