Coaching Clinic & Mini Tournament Kahiji Taekwondo: Mendulang Bibit-Bibit Baru
Kegiatan tersebut digelar agar taekwondo menjadi lebih dekat pada seluruh masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jika kegiatan olahraga taekwondo biasanya digelar di gelanggang olahraga, tidak demikian dengan 'Çoaching Clinic & Mini Tournament’ yang digagas Kahiji Taekwondo Team. Kegiatan yang digelar hari Ahad (25/2/2024) di pusat perbelanjaan Transmart, yang berlokasi di pusat kota Depok, Jawa Barat.
"Dengan mengambil lokasi mall, kami berharap olahraga taekwondo menjadi lebih dekat pada seluruh lapisan masyarakat," jelas Adityawarman, Ketua Panitia acara.
Acara yang diikuti hampir 100 peserta dari wilayah Depok dan sekitarnya ini menampilkan juara Sea Games Reinaldy Atmanegara sebagai pemateri pada sesi coaching clinic. Di hadapan taekwondoin kategori usia SD hingga SMA, mantan kapten tim nasional taekwondo tersebut berbagi tips dan trik mencetak poin dan cara menjadi taekwondoin yang handal.
Reinaldy yang baru berusia 28 tahun itu memotivasi para taekwondoin agar rajin membagi waktu supaya latihan tetap maksimal. "Ada saatnya kita merasa jenuh, saat itu terjadi, konsultasikan dengan pelatih untuk mencari jalan keluar,"
katanya.
Setelah coaching clinic, acara dilanjutkan dengan sesi mini turnamen, di mana para taekwondoin bisa mempraktekkan materi yang sudah diberikan. Mini turnamen dibagi menjadi kelas pemula yang terdiri dari kategori pracadet (SD), cadet (SMP) dan junior (SMA). Lalu ada kelas prestasi yang terdiri dari kategori cadet dan junior.
Saat ini, pertandingan taekwondo menggunakan Protector Scoring System (PSS) pada kategori prestasi dan profesional, serta Digital Scoring System (DSS) untuk kelas pemula. Yang menarik, Mini Tournament Kahiji menerapkan sistem PSS pada kelas pemula kategori cadet dan junior. Tujuannya memberikan kesempatan para pemula untuk mencoba menggunakan sistem PSS sebelum mereka memasuki kelas prestasi.
"Panitia menyediakan system PSS termasuk sensor kaki atau e-foot untuk dipinjam, karena seperti kita tahu, alat untuk PSS ini tidak murah," kata Adityawarman.
Sebagai informasi, e-foot merk KPNP yang biasanya digunakan dalam pertandingan saat ini dibandrol dengan harga di kisaran Rp 1,7 juta sepasang. Kesiapan panitia menyediakan perlengkapan bertanding untuk semua kategori diapresiasi Iis, orang tua dari Muhammad Hifdzillah.
Iis mengatakan, anaknya yang masih duduk di bangku kelas 1 SD baru tiga bulan berlatih sehingga belum punya perlengkapan. "Tapi alhamdulillah peralatan disediakan panitia, jadi sangat membantu anak saya," ujar Iis.
Chairunnisa Chalik, orang tua dari Aqilah Valiqa Zahra, senang karena acara ini sangat bermanfaat untuk putrinya yang masih duduk di bangku SD. "Acara mini turnamennya seru banget, terus bisa dapat ilmu baru dari sabeum Reinaldy yang penyampaiannya juga mudah dipahami," ujarnya.
Acara Coaching Clinic and Mini Tournament bisa terselenggara dengan adanya dukungan dari para sponsor seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan Bank Syariah Indonesia Tbk. "Untuk ke depannya, kami berencana untuk menggelar acara serupa dengan tujuan agar lebih banyak lagi bibit-bibit atlet taekwondo yang bermunculan," ujar Adityawarman.
Kahiji Taekwondo yang didirikan 1 Mei 2023, berada di bawah naungan Kodim 0508 kota Depok. Meski usianya belum genap setahun, Kahiji sudah menorehkan berbagai prestasi.
Prestasi terbaru diraih pada Kejuaraan Taekwondo Wira Tanggon Adhistya antar unit dan sekolah se-kota Depok pada 3 Februari lalu. Meskipun hanya menurunkan enam orang atlet di kelas poomsae, Kahiji berhasil meraih gelar juara umum kedua kelas prestasi
Sebelumnya, pada Kejurda Gubernur Cup ke-3, Kahiji Taekwondo berhasil meraih dua emas dan satu perak. Pada kejuaraan yang diselenggarakan di Garut bulan Desember lalu tersebut, Andria Gita Zhafirah berhasil meraih penghargaan atlet terbaik kategori putri.