Jadi Perbincangan Warganet, Apa Itu Takhbib?

Banyak yang penasaran dengan makna takhbib dalam hadist yang diunggah di X.

Republika/Wihdan Hidayat
Suami-istri (Ilustrasi). Takhbib adalah istilah yang berkaitan dengan kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga seseorang.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah unggahan yang menyebut tentang takhbib menjadi viral di media sosial X. Postingan tersebut mendapatkan lebih dari 1,5 juta tayangan dan 12 ribu suka dan memunculkan ketertarikan publik terhadap makna dan dampak dari istilah tersebut.

"Rasulullah SAW pernah berkata siapapun dari umatku yang pernah melakukan takhbib, maka dia bukanlah dari golongan umatku, maka tunggulah kifarat yang Allh SWT turunkan untuknya dan keturunannya," demikian bunyi unggahan yang viral tersebut.

Menurut penjelasan dari seorang dai muda, ustadz Alhafiz Kurniawan di laman NU Online, takhbib adalah istilah yang berkaitan dengan kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga seseorang. Istilah ini memiliki arti harfiah sebagai usaha menipu, memperdaya, dan merusak.

Penjelasan tersebut didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa siapa pun yang merusak hubungan antara suami dan istri atau antara tuan dan budak, bukanlah bagian dari umatnya. Dalam konteks hadits ini, takhbib merujuk pada tindakan seseorang pihak ketiga yang bertujuan untuk merusak hubungan rumah tangga seseorang dengan memberikan informasi negatif atau meragukan tentang pasangan kepada salah satu pihak.

Baca Juga


Ini dapat mencakup penggunaan cerita atau narasi yang negatif untuk menyebabkan ketidakpercayaan atau ketegangan dalam hubungan. Menurut M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Aunul Ma'bud, takhbib dapat menjadi langkah awal menuju kehancuran rumah tangga karena memengaruhi persepsi seorang istri terhadap suaminya dan bisa menyebabkan perceraian.

Takhbib dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk obrolan daring atau media sosial dengan tujuan merusak hubungan antara pasangan. Tindakan takhbib dipandang serius dalam ajaran Islam, dengan penjelasan bahwa penipu atau orang yang berupaya merusak hubungan orang lain tidak akan masuk surga.

Ini menunjukkan bahwa upaya untuk memecah belah rumah tangga orang lain dianggap sebagai dosa yang serius dalam pandangan agama. Unggahan tersebut telah menyebabkan reaksi yang bervariasi di media sosial.

Beberapa warganet menyadari pentingnya menjaga hubungan rumah tangga dan memahami bahayanya dari tindakan takhbib. Sementara itu, yang lain menggunakannya sebagai kesempatan untuk mendiskusikan nilai-nilai moral dan etika dalam hubungan manusiawi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler