Digempur Mobil Impor, Inggris Bebankan Pajak Kendaraan Listrik Murah dari China

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merek mobil listrik China mulai menyasar ke Inggris dengan meluncurkan kendaraan listrik berbiaya rendah dan jarak jauh yang menimbulkan tantangan bagi produsen lokal. Dengan harga yang kompetitif dan teknologi canggih, mobil listrik China ini siap mendominasi jalanan raya Inggris yang ramai.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan kritis, bagaimana pemerintah Inggris mengatasi masuknya kendaraan listrik dari China yang dapat melemahkan kerja keras produsen mobil Inggris?

Pasar mobil Inggris menyaksikan lonjakan mobil listrik murah dari China dan menyebabkan kegelisahan di kalangan produsen mobil listrik Inggris. Mobil EV China yang terkenal, termasuk yang berasal dari BYD Shenzhen dan MG China, merilis EV dengan harga sekitar 25 ribu poundsterling, hampir 15 ribu poundsterling lebih murah dibandingkan model serupa dari perusahaan Barat.

Meskipun konsumen di Inggris mendapat manfaat dari harga yang lebih rendah sehingga mendorong adopsi mobil listrik, merek mobil listrik Inggris dan merek mobil listrik di Eropa berpendapat bahwa perusahaan mobil listrik China menikmati keuntungan yang tidak adil karena subsidi pemerintah yang besar.

Perusahaan seperti Renault telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi invasi terhadap mobil listrik China yang ramah anggaran dan dapat mengancam kelangsungan pabrikan Inggris.

Sebagai reaksi terhadap potensi ketidakseimbangan pasar, Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengenakan bea masuk dan tindakan perdagangan lainnya terhadap mobil listrik, jika diketahui bahwa pabrikan China mendapat keuntungan yang tidak adil dari subsidi.

Otoritas Pemulihan Perdagangan Inggris dapat melakukan penyelidikan terhadap praktik-praktik ini, mengikuti permintaan Menteri Bisnis. Ini mencerminkan tindakan yang telah diambil oleh UE dan peringatan yang dikeluarkan oleh AS, mengenai produksi kendaraan listrik China untuk ekspor.

Meskipun mobil listrik yang....

Meskipun mobil listrik yang lebih murah di Inggris dapat memfasilitasi akses konsumen yang lebih luas dan mendukung peralihan menuju transportasi listrik, prospek tarif dapat menaikkan harga dan memperlambat penggunaan kendaraan listrik.

Oleh karena itu, Inggris mempunyai tugas untuk menemukan jalan tengah yang mendukung produksi mobil dalam negeri, sekaligus memanfaatkan manfaat mobil listrik yang terjangkau dan kontribusinya terhadap penurunan emisi.

Dialog baru-baru ini di Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris telah menyoroti keunggulan kompetitif substansial yang dimiliki merek mobil listrik Tiongkok, dibandingkan perusahaan mobil domestik di Inggris, berkat subsidi dan insentif pemerintah yang signifikan yang meningkatkan penjualan.

Pakar industri menunjukkan bahwa pemerintah China telah mendorong industri mobilnya dengan subsidi yang besar, insentif pajak, dan fasilitas lainnya, sehingga memungkinkan perusahaan mobil China untuk menetapkan harga yang kompetitif di pasar Inggris. Subsidi pemerintah ini telah memberdayakan merek-merek China untuk melemahkan pesaing mereka sambil mempertahankan profitabilitas.

Selain itu, produsen kendaraan listrik China, yang terkenal dengan produksi mobil listrik China, mendapatkan keuntungan dari biaya tenaga kerja dan biaya produksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Inggris. Biaya komponen dan bahan baterai umumnya lebih terjangkau di China.

Selain itu, upah rata-rata pekerja pabrik dan insinyur di China hanya sebagian kecil dari upah rata-rata di Inggris, sehingga meningkatkan daya saing kendaraan listrik China.

Dengan memanfaatkan skala ekonomi, faktor-faktor ini telah mendorong perusahaan-perusahaan China untuk mencapai efisiensi biaya yang luar biasa, sebuah tujuan yang sering kali sulit dicapai oleh merek-merek Inggris. 

Dengan mengalihkan penghematan biaya ini kepada konsumen melalui titik harga yang murah, mobil murah dari produsen kendaraan listrik China telah memikat pasar, terutama menarik pembeli yang memiliki anggaran terbatas tetapi ingin mencari nilai tambah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika