Waspada Harga Pangan Ini Berpotensi Naik Saat Ramadhan
Kenaikan harga secara umum pada momen Ramadhan yang ditunjukkan dari data historis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan tinjauan khusus terkait inflasi selama Bulan Ramadhan. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengungkapkan hal tersebut perlu diwaspadai karena akan menyebabkan kenaikan harga.
“Waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen Ramadhan yang ditunjukkan dari data historis perkembangan inflasi dimana pada momen Ramadhan selalu terjadi inflasi,” kata Habibullah dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).
Dia menjelaskan, beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum diantaranya adalah komoditas pangan. Komoditas tersebut yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam beras, dan gula pasir.
Berdasarkan data BPS, komoditas yang paling sering menyumbang andil inflasi pada momen Ramadhan 2020 hingga 2023 yakni rokok kretek filter, emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga. Selain itu, juga komoditas beras ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir.
Rokok kretek filter pada April 2020 memiliki andil inflasi sebesar 0,01 persen, pada April 2021 sebesar 0,01 persen, pada April 2022 sebesar 0,01 persen, dan lada Maret 2023 sebesar 0,02 persen. Lalu emas perhiasan pada April 2020 memiliki andil inflasi sebesar 0,06 persen, pada April 2021 sebesar 0,01 persen, pada April 2022 sebesar 0,01 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,01 persen.
Sementara itu daging ayam ras pada April 2020 memiliki andil inflasi minus 0,05 persen, pada April 2021 sebesar 0,06 persen, pada April 2022 sebesar 0,09 persen, dan pada Maret 2023 sebesar 0,01 persen. Lalu minyak goreng pada April 2020 memiliki andil inflasi sebesar 0,01 persen, pada April 2021 sebesar 0,01 persen, dan pada April 2022 sebesar 0,19 persen.
Bahan bakar rumah tangga memiliki andil inflasi pada April 2020 dan 2021 sebesar 0,01 persen dan pada April 2022 sebesar 0,03 persen. Lalu beras pada April 2020 memiliki andil inflasi sebesar 0,01 persen, April 2021 dan 2022 minus 0,01 persen, serta pada Maret 2023 sebesar 0,02 persen.
Ayam hidup memiliki andil inflasi pada April 2021 dan 2022 sebesar 0,01 persen. Sementara daging sapi memiliki andil inflasi pada April 2020 dan 2022 sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya telur ayam ras memiliki andil inflasi pada April 2020 minus 0,01 persen, pasa April 2022 sebesar 0,02 persen, dan pada Maret 2023 sebesar 0,01 persen. Lalu gula pasir pasa April 2020 memiliki andil inflasi sebesar 0,02 persen dan pada April 2022 sebesar 0,01 persen.