Kampung Atlet Olimpiade 2024 Diresmikan, Ini Lokasinya

Ini akan menjadi tempat bernaung para atlet termasuk dari Indonesia.

AP Photo/Thibault Camus
Walikota Marseille Benoit Payan, tengah, mengibarkan bendera Olimpiade bersama Ketua Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet, kanan tengah, usai konferensi pers di Balai Kota Marseille, Prancis selatan, Jumat, 3 Februari 2023. Alih-alih tiba lewat darat, api simbolis yang turun pada Olimpiade Paris 2024 akan dibawa ke laut dari tempat kelahirannya di Yunani, tiba dengan kapal tinggi bertiang tiga di pelabuhan Prancis di Marseille.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penyelenggara Olimpiade Paris meresmikan perkampungan atlet, Kamis (29/2/2023) sehari lebih cepat dari jadwal, memperkuat keyakinan bahwa mereka siap untuk pesta olahraga dunia tersebut.

Baca Juga


Upacara peresmian kampung atlet, yang berlokasi di utara Paris, dihadiri Presiden Emmanuel Macron sebagai tamu kehormatan, bersama ketua penyelenggara Tony Estanguet dan segelintir atlet Prancis.

Sekitar 40 blok gedung bertingkat akan menampung sekitar 14.000 orang selama Olimpiade, yang dimulai pada 26 Juli, dan 9.000 orang selama Paralimpiade.

Target serah terima infrastruktur kampung atlet pada 1 Maret telah dipenuhi, yang menunjukkan bahwa Prancis "mampu menyelesaikan proyek tepat waktu," kata penasihat Macron, seperti disiarkan AFP, Jumat (1/3/2024). 

"Tenggat waktu telah dipenuhi meskipun situasinya rumit... COVID-19 dan meskipun ada perang di Ukraina," ujar penasihat tersebut.

Kampung atlet menghabiskan tiga persen di atas anggaran jika inflasi diperhitungkan, menurut kantor kepresidenan, yang dipandang sebagai bukti lebih lanjut bahwa Olimpiade Paris dapat menghindari jebakan seperti edisi sebelumnya.

Pemborosan yang berlebihan dan infrastruktur yang boros telah mencoreng reputasi Olimpiade, yang terakhir terjadi di Rio pada 2016 ketika kampung atlet tersebut menjadi kosong setelahnya.

Kekhawatiran terhadap perubahan iklim juga membuat para aktivis menargetkan jejak karbon yang sangat besar dari acara yang mempertemukan atlet dan penonton dari seluruh dunia setiap empat tahun sekali. 

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas masyarakat Prancis masih mendukung Olimpiade Paris, meski tiket mahal, perselisihan politik, dan gangguan terhadap kehidupan di ibu kota telah memperburuk suasana baru-baru ini.

Penyelenggara Olimpiade di Paris mempromosikan model baru yang "sederhana" untuk Olimpiade dengan fokus pada penggunaan infrastruktur olahraga yang ada, serta mempromosikan daur ulang, dan teknologi baru yang inovatif.

 

 

 

Penyelenggara Olimpiade Paris berjanji bahwa kota tersebut akan menggunakan infrastruktur olahraga yang ada atau sementara untuk 97 persen kebutuhan dan emisi karbon akan menjadi setengah dari emisi sebelumnya.

 

Kampung atlet merupakan proyek pembangunan baru terbesar, terletak di lokasi tepi sungai Seine yang menjadi fokus upaya regenerasi di daerah pinggiran kota Paris, Seine-Saint-Denis, yang miskin secara ekonomi.

 

"Kami berjanji: bahwa kami akan menciptakan lingkungan baru untuk Seine-Saint-Denis, bukan kampung Olimpiade dan Paralimpiade," kata direktur operasi kampung atlet panitia penyelenggara Laurent Michaud.

 

Kampung atlet berisi 2.800 apartemen masing-masing memiliki desain berbeda, yang dimaksudkan untuk menggarisbawahi "variasi arsitektur" yang dipandang sebagai penanda kota-kota Eropa.

Sekitar dua pertiga dari anggaran sebesar 2,0 miliar euro (2,2 miliar dolar AS) disediakan oleh perusahaan real estate swasta.

Setelah Olimpiade, sebagian besar akomodasi akan dijual kepada pemilik pribadi, sementara setidaknya sepertiganya akan digunakan untuk perumahan umum, dan lainnya akan menjadi akomodasi siswa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler