Lima Perangkat Berbasis AI yang Diluncurkan Setelah OpenAI Rilis ChatGPT
Popularitas ChatGPT mendorong perusahaan teknologi membuat gadget berbasis AI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran ChatGPT pada November 2022 mampu meningkatkan minat banyak orang di berbagai belahan dunia terhadap AI generatif. Popularitas yang diperoleh ChatGPT ini tampaknya ikut memanaskan persaingan di antara perusahaan-perusahaan teknologi dalam menghasilkan produk berbasis AI.
Perusahaan teknologi raksasa seperti Meta dan Google misalnya, telah mengembangkan model bahasa besar atau large language model (LLM) mereka sendiri. Di sisi lain, beragam startup AI juga mengantongi ratusan juta dolar AS untuk mengembangkan perangkat yang bisa meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan juga melakukan upaya yang lebih besar dalam menghadirkan produk berbasis AI.
Analis teknologi, Jony Ives, menilai fenomena ini sebagai era "the golden goose" untuk para pemimpin teknologi dalam 10 tahun ke depan. Artinya, pelaku industri teknologi bisa menuai banyak keuntungan bila mengambil langkah yang tepat di momen ini.
Setelah perilisan ChatGPT, setidaknya ada lima perangkat berbasis AI yang telah dirilis oleh beberapa perusahaan teknologi. Berikut ini adalah kelima perangkat tersebut, seperti dilansir Business Insider pada Senin (4/3/2024).
1. R1 dari Rabbit
Perangkat AI seukuran kantong baju ini dapat mempermudah pengguna dalam mengerjakan tugas yang umumnya hanya bisa dilakukan dengan aplikasi di ponsel pintar atau komputer. Untuk menggunakan R1 dari Rabbit, pengguna cukup menekan tombol pada perangkat dan berikan perintah melalui suara seperti sedang berbicara melalui walkie-talkie.
Beberapa contoh perintah yang bisa diberikan adalah mengatur transportasi, memesan penerbangan, atau membuat reservasi melalui aplikasi seperti Uber. Pengguna juga bisa melatih R1 untuk mengerjakan perintah yang spesifik. Perangkat ini telah tersedia secara preorder dengan harga mulai dari 199 dolar AS atau sekitar Rp 3,1 juta dan akan mulai dirilis paling cepat pada Maret.
2. Kacamata pintar Ray-Ban dari Meta
Produk terbaru dari Meta, kacamata pintar Ray-Ban, dirancang untuk membantu orang-orang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih seamless. Kacamata yang diluncurkan pada September lalu ini hadir dengan asisten pintar pada bagian lensa yang bisa diaktifkan dengan mengatakan "Hey Meta".
Asisten pintar ini bisa menjawab....
Asisten pintar ini bisa menjawab beragam pertanyaan, meringkas hasil pencarian, hingga membuat telepon atau pesan untuk orang lain. Kacamata ini juga bisa menyarankan komentar dari AI generatif untuk unggahan Instagram atau Facebook. Kacamata ini tersedia dalam tujuh warna dan dibanderol dengan harga mulai dari 299 dolar AS atau sekitar Rp 4,7 juta.
3. AI Pin dari Humane
Perangkat yang dirancang oleh mantan pekerja di APPLE ini hadir dalam bentuk pin tanpa layar yang bisa ditempelkan pada pakaian. AI Pin ini juga disertai dengan kamera, sensor, speaker, dan "trust light" yang berpendar bila dalam mode merekam. Selain itu, perangkat ini juga memiliki proyektor yang bisa memancarkan sinar berisikan informasi pada tangan.
AI Pin yang dimotori oleh LLM GPT-4 dari OpenAI ini juga bisa diperintah untuk memutar lagu hingga menjawab pertanyaan melalui perintah suara. Selain itu, AI Pin dapat menyediakan beragam data mengenai lingkungan di sekitar pengguna, seperti memberikan informasi mengenai jumlah protein dalam kacang almond ketika kamera AI Pin diarahkan pada kacang tersebut.
Perangkat ini dibanderol dengan harga mulai dari 699 dolar AS atau sekitar Rp 11 juta. Bila menginginkan desain yang lebih mengkilap pada Pin, ada biaya tambahan sebesar 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,57 juta.
4. Galaxy S24 dari Samsung
Ponsel flagship terbaru dari Samsung, Galaxy S24, hadir sebagai ponsel pintar dengan kapabilitas AI. Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan adalah "Circle to Search" yang memungkinkan pengguna untuk mencari informasi mengenai suatu objek hanya dengan melingkari objek tersebut di layar ponsel. Fitur tersebut sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi produk, selebriti, hingga lokasi gedung.
Ponsel ini juga memiliki fitur penyunting foto berbasis AI yang memungkinkan pengguna untuk menghapus objek atau orang dari foto dengan mudah. Galaxy S24 dibanderol dengan harga mulai dari 799,99 dolar AS atau sekitar Rp Rp 12,57 juta.
5. Halo dari Prophetic
Headband berbasis AI dari Prophetic ini diklaim dapat membuat penggunanya mampu mengontrol mimpi mereka saat tidur. Untuk melakukannya, pengguna cukup menggunakan Halo di kepala ketika tidur.
Halo akan mendeteksi ketika....
Halo akan mendeteksi ketika pengguna sudah memasuki fase tidur terdalam. Di fase ini, Halo akan mengaktifkan serangkaian instruksi untuk menembakkan sinyal ultrasound ke otak untuk memunculkan mimpi.
Saat ini, Prophetic sedang membuka pendaftaran untuk program beta yang memungkinkan pengguna mencoba Halo. Halo rencananya akan dibanderol dengan harga retail 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 31,47 juta. Akan tetapi, belum diketahui apakah Halo sudah pernah diujikan kepada manusia di luar laboratorium.