Pj Gubernur Jabar Hingga Atalia Praratya Melayat Almarhum Solihin GP

Pj Gubernur Jabar Bey menyebut jasa-jasa almarhum tetap dikenang sebagai gubernur

Republika/M Fauzi Ridwan
Suasana kediaman almarhum Letjen TNI (pur) Solihin GP dipenuhi pelayat yang ingin melayat almarhum, Selasa (5/3/2024). Area rumah almarhum dipenuhi karangan bunga. Sejumlah pejabat hadir seperti PJ Gubernur Jawa Barat dan Atalia Praratya
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Jawa Barat melakukan takziah ke rumah duka almarhum Solihin GP di Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung, Selasa (5/3/2024). Terlihat Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin hingga tokoh masyarakat Atalia Praratya hadir untuk melayat.

Baca Juga


Pantauan, sejumlah karangan bunga duka cita dari berbagai pihak berada di area kawasan rumah duka. Sejumlah pelayat pun turut hadir di rumah duka untuk takziah kepada almarhum.

Almarhum rencana akan dibawa ke Kodam III Siliwangi untuk disholatkan sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya setelah itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Cikutra.

"Innaillahi wa innailaihi rojiun. Innalillahi wa innailaihi rojiun. Innalillahi wa innailaihi rojiun. Pertama-tama saya atas nama pribadi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh warga Jawa Barat menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Mang Ihin dan kita doakan semoga almarhum wafat dalam khusnul khotimah dan diterima amal ibadahnya dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," ujar Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai melayat di rumah duka, Selasa (5/3/2024).

Bey menuturkan sosok almarhum merupakan Gubernur Jawa Barat periode 1970 hingga 1974. Meski sudah lama, Bey menyebut jasa-jasa almarhum tetap dikenang sebagai gubernur. "Saya rasa kita semua tahu bahwa Mang Ihin adalah tokoh besar Jawa Barat, tokoh nasional dan saya rasa juga di tokoh nasional banyak kehilangan atas berpulangnya Pak Solihin GP ini," kata dia.

Bey mengungkapkan pada tahun 2018 bersama Presiden Joko Widodo, ia datang ke rumah almarhum membahas tentang revitalisasi sungai  DAS Citarum. Meski sudah sepuh, almarhum tetap memikirkan kepentingan bangsa dan negara.

"Ketegasan beliau dalam memimpin, keteladanan beliau menjadi contoh kita sehari-hari dan harus kita terapkan. Kita ketahuinya kehilangan," kata dia.

Ia mendapati bahwa almarhum mengalami sakit. Namun, pihak yang dapat menjelaskan lebih jauh yaitu dari pihak keluarga.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler