Harga Beras yang Sulit Turun Signifikan dan Pengakuan Bulog

Harga beras lebih dipengaruhi panen petani bukan gelontoran bantuan dari pemerintah.

Republika/Putra M. Akbar
Warga membawa beras yang dibeli saat penyelenggaraan program Bulog Siaga di Jalan Jambu, Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/3/2024). Pemerintah terus mengupayakan membantu masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok terutama beras yang mengalami kenaikan harga melalui program Bulog Siaga dan penyaluran Bantuan Sosial Cadangan Beras Pemerintah (Bansos CBP) untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga masyarakat. Bulog Siaga menyediakan kebutuhan pokok berupa beras SPHP dua ton, beras premium 500 kilogram, gula pasir 100 kilogram, minyak goreng 120 liter dan tepung beras 24 kilogram yang dijual untuk masyarakat dengan harga yang lebih murah di pasaran. Sedangkan, Bansos CBP berupa beras yang dibagikan secara gratis diperuntukan bagi masyarakat di 12 RW Kelurahan Mulyaharja yang membutuhkan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lilis Sri Handayani, Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri, Antara

Baca Juga


Pemerintah saat ini tengah gencar menggelontorkan beras bantuan dalam program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) 2024. Namun, harga beras khususnya untuk kualitas premium, nyatanya masih tetap tinggi di pasaran.

Di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu contohnya, penurunan harga hanya terjadi pada jenis beras medium seiring adanya sejumlah daerah yang mulai panen. Pemilik kios beras Majua Jaya di Pasar Mambo Indramayu, Jana, menyebutkan, harga beras kualitas premium saat ini dijualnya Rp 17.500 per kilogram. Harga tersebut masih tetap dibandingkan sepekan yang lalu.

"Beras premium ini beras sadon (hasil panen gadu/kemarau 2023), kualitasnya paling bagus,’’ ujar Jana kepada Republika, Senin (4/3/2024).

Jana mengatakan, beras premium memang sulit untuk turun. Pasalnya, beras tersebut diperoleh dari hasil panen sadon 2023 yang telah berakhir.

Sedangkan beras medium, Jana mengakui, kini dijualnya dengan harga Rp 15.500 – Rp 16 ribu per kilogram. Harga tersebut sudah turun dibandingkan sepekan lalu yang mencapai Rp 16 ribu – Rp 16.500 per kilogram.

 

"Turun Rp 500 per kilogram," terang Jana.

Jana mengatakan, turunnya harga beras kualitas medium itu disebabkan mulai adanya daerah yang panen meski di luar Kabupaten Indramayu. Di antaranya, Karawang dan Demak.

 

Jana mengaku saat ini mengambil pasokan beras dari daerah Karawang. Meski kualitasnya cukup bagus, namun diakuinya beras tersebut tak bisa bertahan lama.

Ketika disinggung adanya beras bantuan yang diguyur pemerintah kepada masyarakat, Jana menilai, hal tersebut tak terlalu berpengaruh terhadap harga beras di pasaran. Dia menyatakan, harga beras di pasaran lebih dipengaruhi oleh panen petani.

Seorang konsumen asal Kecamatan Sindang, Selamet (44), mengatakan, harga beras di tingkat warung pengecer bahkan mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Dia berharap agar harga beras terus turun.

 

"Harga beras yang mahal sangat memberatkan karena kan itu kebutuhan pokok. Jadi mau tidak mau kita kan harus tetap beli,’’ kata Selamet.

Harga Beras Sulit Turun - (Infografis Republika)

 

 

Di Ibu Kota, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa harga beras di Pasar Induk Cipinang turun sebesar Rp 2 ribu per kilogram (kg) dalam dua pekan terakhir. "Hari ini turun Rp 200," kata Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Nellys menuturkan saat ini harga beras medium di Pasar Induk Rp 12.300 per kg. Sedangkan beras premium dibanderol Rp 14 ribu per kg.

Harga ini semakin turun jika dibandingkan dengan Selasa (20/2/2024) saat harga beras di Pasar Induk Cipinang mengalami penurunan mencapai Rp1.000 per kg. Penurunan harga terjadi di semua jenis beras mulai dari medium hingga premium di kisaran Rp700-1.000 per kg.

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan pemantauan stok, harga dan mutu beras di Jakarta secara rutin menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah. Pemprov DKI Jakarta juga mengendalikan inflasi melalui kegiatan sembako murah. Yakni masyarakat membeli paket sembako seharga Rp 100 ribu terdiri dari beras lima kg, gula pasir satu kg, tepung terigu satu kg serta minyak goreng dua liter.

Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog dan ID Food juga melakukan upaya pengendalian harga. Hal itu diwujudkan melalui penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) kualitas medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500 per kantong berisi 5 kg di toko-toko beras dan pasar modern.

 

 

 

 

 

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengakui, bantuan beras yang digelontorkan pemerintah memang tidak dapat menurunkan harga beras di pasaran. Namun demikian, bantuan pangan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) ini membantu masyarakat kelompok rentan saat harga beras mengalami lonjakan. 

"Kalau ada yang mengatakan bahwa bantuan pangan ini tidak berpengaruh terhadap penurunan harga, benar. Tetapi ada 22 juta keluarga yang tidak lagi mencari beras secara terdesak untuk pergi ke pasar. Mereka ini yang paling sensitif dengan kenaikan harga," ujar Bayu dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Dengan tercukupinya kebutuhan masyarakat kelompok rentan, maka sama artinya mencukupi 45-50 persen kebutuhan keluarga tersebut dalam 1 bulan. "Sehingga mereka cukup tenang untuk menjalani hari-hari karena mereka telah memiliki beras," ujarnya.

Karena itu, Bulog akan terus mempercepat penyaluran bantuan pangan hingga Juni. Setelah menyelesaikan penyaluran Januari-Februari, Bulog akan melanjutkan penyaluran Maret-April. Saat ini kata dia, ada sembilan daerah yang dilaporkan masih belum menyelesaikan proses verifikasi dan validasi.

"Kami laporkan saat ini terdapat sembilan kabupaten lagi yang proses verifikasi dan validasinya belum selesai. Dan ini memang di beberapa daerah yang sulit kepulauan atau memang tempat yang sulit dijangkau. Ada beberapa masalah teknis tapi secara keseluruhan kita telah menyalurkan 360 ribu ton total bantuan pangan," ujarnya.

Sedangkan untuk stok, Bayu menambahkan, dalam upaya menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Bulog menjaga jumlah stok cadangan beras pemerintah selalu cukup dan tersebar sesuai kebutuhan di seluruh Indonesia. Saat ini stok pangan bulog lebih dari 1,2 juta ton dan sekitar 400 ribu ton dalam perjalanan yang akan masuk sesuai jadwal.

"Kami laporkan menghadapi HBKN puasa dan Idulfitri ada beberapa hal yang diusahakan Perum Bulog untuk turun mengamankan. Pertama adalah menjaga jumlah stok cadangan beras pemerintah untuk selalu cukup, tersebar sesuai kebutuhan di seluruh Indonesia. Saat ini yang ada di tangan Bulog lebih dari 1,2 juta ton dan kami laporkan juga dalam perjalanan untuk masuk gudang-gudang Bulog masih ada sekitar 400 ribu ton lagi, tentunya ini akan masuk sesuai dengan jadwalnya," ujar Bayu.

Siapa Mafia Beras dan Gerak Harga di Awal 2023 - (Kemendag, Pusat Data Republika)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (4/3/2024) meminta agar dirinya tidak terus menerus ditanya mengenai masalah harga beras yang hingga kini belum mengalami penurunan di beberapa daerah. Ia meminta agar kondisi harga beras ini dicek secara langsung di berbagai pasar, seperti Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Johar Karawang.

"Coba dicek semuanya, dicek langsung, jangan ditanyakan ke saya. Meskipun saya tahu setiap hari harga itu naik turunnya saya tahu, tapi tolong jangan terus ditanyakan ke saya, cek di lapangan sendiri, berbondong-bondong ke sana ya," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Menurutnya, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Johar Karawang memang sudah mengalami penurunan. Meskipun begitu, ia mengakui kondisi harga beras di pasar tersebut tidak merepresentasikan harga di berbagai daerah lainnya di Tanah Air.

"Ditanyakan saja. Tolong berbondong-bondong ke pasar induk beras Cipinang dan juga ke pasar beras di pasar Johar Karawang, dilihat di lapangan, sudah turun. Tapi memang itu tidak merepresentasikan harga-harga di seluruh Tanah Air, di beberapa provinsi," jelasnya.

Jokowi pun memastikan, pemerintah telah melakukan persiapan ketersedian berbagai bahan pangan, termasuk beras, menjelang bulan Ramadan. Menurutnya, ketersediaan pasokan beras pun sudah cukup aman. Sedangkan untuk bahan pangan lainnya masih akan dilihat lebih detil di lapangan.

"Ini mau lebaran sehingga persiapan-persiapan mengenai ketersediaan, utamanya bahan pokok itu menjadi sangat penting. Untuk beras saya kira stoknya tidak ada masalah, dan bahan-bahan lainnya nanti secara detail saya lihat di lapangan," ujar Jokowi.

Jokowi pun berharap, panen raya yang akan segera tiba dalam satu bulan ke depan bisa menurunkan harga beras. Selain itu, ia juga menyebut harga gabah petani juga sudah mulai turun. Namun ia meminta agar penurunan tidak drastis sehingga para petani masih bisa mendapatkan keuntungan.

"Kita harapkan karena panen raya akan di lapangan mulai panen dan panen raya segera mungkin dalam satu bulan ke depan akan terjadi, saya kira harga itu akan turun banyak," kata dia.



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler