Jasad Firaun yang Dikisahkan Alquran Surat Yunus Terbukti 12 Abad Kemudian

Alquran abadikan kisah jasad Firaun yang diselamatkan Allah SWT

Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mumi Raja Firaun ke-18 (Tuthankhamom) dari Mesir (ilustrasi). Alquran abadikan kisah jasad Firaun yang diselamatkan Allah SWT
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kitab suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur atau bertahap. Sesuai dengan firman Allah SWT, Alquran adalah petunjuk bagi umat manusia.

Baca Juga


Arkeolog, Profesor Ali Akbar mengatakan, Alquran adalah mukjizat sehingga susah untuk dicerna oleh akal. Kalau membaca Alquran terjemahan, ada sekitar 50 kata mukjizat. Tapi kalau melihat kata aslinya dalam bahasa Arab, tidak ada kata mukjizat.

"Jadi ayat Alquran itu sendiri sebagai bukti, tanda-tanda, ia nyata dan bisa dicari (faktanya)," kata Profesor Ali Akbar saat peluncuran dan diskusi buku Asal-Usul Manusia Pertama di Bumi karya Ali Akbar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Dalam pemaparannya, Profesor Ali Akbar mengutip ayat Alquran, Surat Yunus Ayat 92. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ ࣖ

“Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” (QS Yunus Ayat 92)

Allah SWT pada ayat ini menjelaskan bahwa pada hari kematiannya, jenazah Firaun akan dikeluarkan dari dasar lautan agar mereka yang meragukan kematiannya menjadi yakin dan menjadi pelajaran bagi manusia sesudahnya.

Profesor Ali Akbar menjelaskan, Surat Yunus ayat 92 turun ketika Nabi Muhammad SAW berumur sekitar 40 tahun sampai 63 tahun atau sekitar tahun 600-an Masehi (M).

Padahal pada masa Nabi Muhammad SAW atau tahun 600-an M, tidak ada satupun jasad mumi ditemukan, termasuk mumi Firaun.

"Mumi-mumi itu baru ditemukan arkeolog, orang-orang Mesir, tahun 1800-an Masehi. Artinya butuh waktu 1.200 tahun untuk membuktikan bahwa Surat Yunus ayat 92 adalah benar," ujar Profesor Ali Akbar.

Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, mungkin pertanyaan yang muncul dan sulit dijawab ketika membaca ayat-ayat Alquran, akan terjawab seratus atau dua ratus tahun kemudian.

Dia mengungkapkan, ajaibnya, ayat Alquran tidak pernah berubah sejak dulu diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang. Jadi Alquran tidak pernah direvisi.

Dikatakan Profesor Ali Akbar, bukunya Charles Robert Darwin sampai enam kali direvisi. Pada edisi pertama bukunya, Charles Darwin masih malu-malu membicarakan sang pencipta.

"Tapi di edisi terakhir bukunya (setelah direvisi beberapa kali), dijelaskan Charles Darwin bahwa ada the creator (sang pencipta)," ujar Profesor Ali Akbar.

Kemukjizatan Alquran

 

Kemukjizatan Alquran

Kemukjizatan Alquran sangat banyak. Bahkan, para ulama pun berbeda pendapat mengenai jumlahnya. Al-Rummani dalam Al-Nukat fi I'jaz Al-Qur'an menyebutkan sedikitnya tujuh kemukjizatan yang dimiliki Alquran.

Yaitu, menghindarkan penentangan terhadapnya dengan kuatnya motivasi dan kebutuhan terhadapnya,  tantangannya kepada seluruh manusia, sharfah (dipalingkannya pemikiran manusia untuk membuat yang semisal Alquran), balaghah (retorika), berita-berita yang benar mengenai masa depan, melampaui atau di luar kebiasaan, dan keunggulannya dari semua mukjizat yang lain.

Sementara itu, al-Baqillani dalam I'jaz al-Qur'an menolak paham sharfah dan ia menyebutkan hanya tiga segi kemukjizatan Alquran yang meliputi pemberitaan tentang perkara-perkara gaib, penuturan kisah-kisah umat atau orang terdahulu padahal ia disampaikan oleh seorang yang ummi (tak mahir membaca dan menulis), dan keunggulan dalam susunan redaksinya yang indah dan keserasiannya yang menakjubkan.

Namun, Al-Baqillani sendiri lebih cenderung memilih segi ketiga ini sebagai kemukjizatan Alquran yang sebenarnya, dan memerinci lagi segi ini ke dalam banyak poin.

Berbeda dengan yang lainnya, Al-Qurthubi (w 671 H) dalam mukadimah Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an, menyebutkan 10 segi kemukjizatan Alquran. 

Yakni, susunan redaksi yang begitu indah yang lain dari yang lain, gaya bahasa (uslub) yang lain dari yang lain, jazalah (kefasihan) yang mustahil berasal dari makhluk, pengaruhnya yang besar terhadap bahasa Arab, pemberitaan peristiwa-peristiwa yang telah berlalu sejak bermulanya dunia ini hingga waktu turunnya Alquran, dan terbuktikannya janji-janji yang ada di dalamnya.

Kemudian, pemberitaan peristiwa-peristiwa gaib pada masa mendatang, pengetahuan yang terkandung di dalamnya; hikmah-hikmahnya yang matang, serta keselarasan kandungannya lahir dan batin.

Pada zaman modern sekarang ini, para pemikir dan ilmuwan Islam terus menggali berbagai kemukjizatan yang dimiliki Alquran. 

Bahkan, berkembang segi kemukjizatan yang baru. Seperti kemukjizatan dari segi isyarat atau kandungan saintifik Alquran dan keajaiban matematis yang ada di dalamnya. Karenanya, rumusan mengenai cakupan kemukjizatan Alquran pada masa modern ini, umumnya sangat berbeda dari kemukjizatan Alquran yang pernah dirumuskan oleh para ulama di zaman klasik.

 

 

Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler