TikTok akan Beri Imbalan untuk Video Berdurasi Panjang, Bisa Jadi Sumber Cuan

Skema monetisasi TikTok sebelumnya tidak memiliki syarat durasi video.

EPA-EFE/ALLISON DINNER
A sign is on display at TikTok in Los Angeles, California, USA, 15 February 2024. The city of New York, along with the school district and health organizations, filed a lawsuit against the parent companies of TikTok, Instagram, Facebook, Snapchat, and YouTube, alleging that their services damage the mental health of young adults and children. The lawsuit was also filed in the Los Angeles County branch of the California Superior Court because of the company
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok telah meluncurkan sistem monetisasi bernama Creativity Program secara terbatas untuk para streamer. Kini, skema serupa diluncurkan secara lebih luas oleh TikTok dengan nama 'Creator Rewards Program'.

Baca Juga


Program ini memungkinkan para kreator TikTok untuk mendapatkan bayaran dari konten orisinal buatan mereka. Akan tetapi, bayaran ini hanya diberikan untuk konten orisinal berdurasi lebih dari satu menit.

"Creator Rewards Program ini akan terus memberikan imbalan untuk konten orisinal berkualitas tinggi berdurasi lebih dari satu menit," ungkap TikTok, seperti dilansir Engadget pada Kamis (7/3/2024).

Optimalisasi hadiah untuk para kreator akan difokuskan pada empat area kunci. Keempat area tersebut adalah orisinalitas, durasi pemutaran video, nilai pencarian, serta engagement penonton.

Menurut TikTok, konten dengan durasi yang lebih panjang tampak lebih menguntungkan. Hal ini terlihat dari pemasukan total kreator yang meningkat sebanyak lebih dari 250 persen per enam bulan terakhir.

"Dan jumlah kreator yang menghasilkan 50.000 dolar AS (Rp 780 juta) per bulan meningkat hampir dua kali lipat," tukas TikTok.

Di samping itu, TikTok juga memperluas fitur berlangganan untuk para kreator. Sebelumnya, hanya live streamer saja yang bisa mengakses penawaran seperti konten eksklusif berbayar, badge, dan emoji yang dipersonalisasi. Kini, fitur serupa akan bisa diakses oleh kreator selain live streamer.

"Untuk memperkuat komunitas mereka dengan menambah nilai melalui konten eksklusif dan keuntungan, sekaligus memberikan kesempatan bagi komunitas untuk terhubung lebih dalam dengan kreator favorit mereka," terang TikTok.

Skema monetisasi sebelumnya adalah....

 

Sebelumnya, skema monetisasi yang ditawarkan oleh TikTok adalah Creator Fund. Creator Fund tidak memiliki syarat durasi video minimal bagi kreator untuk bisa menghasilkan keuntungan.

Akan tetapi, skema tersebut telah diakhiri pada tahun lalu. Skema ini kerap menuai kritik karena memberikan bayaran yang cukup rendah kepada kreator.

Hank Green merupakan salah satu kreator yang pernah menyoroti hal ini. Green menyatakan bahwa dia hanya menerima sekitar 2,5 sen atau sekitar Rp 390,47 untuk setiap 1.000 view yang dia dapatkan di platform TikTok. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan bayaran yang dia dapatkan dari YouTube.

Skema yang jauh berbeda terlihat dalam program beta, Creativity Program. Melalui skema baru ini, kreator bisa mendapatkan bayaran sebesar ribuan dolar AS hingga hampir 100.000 dolar AS (Rp 1,6 miliar) per bulan.

Menurut para streamer yang berpartisipasi dalam program beta tersebut, pemasukan yang mereka dapatkan dengan program ini jauh berbeda dibandingkan dengan Creator Fund.

Hanya saja, persyaratan mengenai durasi video yang harus lebih panjang dari satu menit memunculkan keluhan di antara para penonton. Karena berdasarkan survei internal di TikTok, hampir 50 persen pengguna TikTok merasa stres dengan video berdurasi di atas satu menit.

 

Sepertiga dari pengguna memilih untuk menonton video panjang seperti ini dengan kecepatan dua kali lipat dari normal. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler