Pedro Sanchez Usahakan Spanyol Bisa Akui Negara Palestina Sebelum 2027
PM Spanyol menyebut pengakuan kemerdekaan Palestina tindakan yang adil.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Sabtu (9/3/2024) mengatakan bahwa dirinya akan mengusulkan pengakuan negara Palestina kepada majelis rendah parlemen Spanyol. Hal itu akan dilakukannya sebelum masa jabatannya usai pada 2027.
"Kami akan melakukannya karena keyakinan moral, karena ini adalah tindakan yang adil, dan juga karena ini satu-satunya cara agar dua negara - Israel dan Palestina - bisa hidup bersama dan berdampingan dalam perdamaian dan keamanan," katanya di platform X.
Sanchez mengatakan bahwa dia akan mendorong Kongres Deputi untuk mengakui negara Palestina sebelum meletakkan jabatannya. Sejak konflik Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, Spanyol menjadi negara Eropa paling menonjol karena memperlihatkan dukungan paling kuat kepada Palestina.
Pada November 2023, Sanchez mengatakan bahwa Spanyol bisa mengakui negara Palestina secara sepihak, bahkan jika Uni Eropa tidak setuju. Sementara itu, Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 sebagai balasan atas serangan Hamas yang menurut pihak Tel Aviv menyebabkan korban sebanyak 1.200 orang.
Lebih dari 30.700 orang Palestina syahid sejak serangan Israel dan 72.000 lainnya terluka di tengah kerusakan massal serta kekurangan pangan dan obat-obatan. Israel juga menerapkan blokade terhadap Jalur Gaza, membuat warga di kawasan tersebut, terutama di wilayah utara, terancam mati kelaparan.
Menurut PBB, Israel membuat 85 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, 60 persen infrastruktur rusak atau hancur total.
Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ) dan keputusan sementara pada Januari. ICJ juga memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.