Jelang Ramadhan, Peziarah Padati TPU Porib Caringin Bandung

Momen munggahan menjadi ladang rezeki bagi warga setempat.

Republika/M Fauzi Ridwan
Peziarah memadati tempat pemakaman umum (TPU) Porib atau Babakan Ciparay di Jalan Caringin, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Ratusan peziarah memadati tempat pemakaman umum (TPU) Porib atau Babakan Ciparay, Jalan Caringin, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024) jelang bulan puasa Ramadhan. Mereka hendak membersihkan makam dan mendoakan almarhum orang tua, kerabat, anak dan lainnya. 

Baca Juga


Kawasan luar TPU Porib dipadati oleh kendaraan yang hendak menuju tempat pemakaman. Mereka datang menggunakan sepeda motor maupun mobil. Di area pemakaman, para peziarah mendatangi makam dan membersihkannya. Sejumlah warga lokal turut membantu membersihkan makan dan sebagiannya lagi menjual kembang bagi para peziarah.

Salah seorang peziarah asal Buahbatu Kota Bandung Fauzan mengaku rutin datang ke makam ibu dan kakeknya termasuk jelang bulan puasa Ramadhan. Ia mendoakan agar amal ibadah almarhumah ibunya dan almarhum kakeknya diterima Allah Swt.

"Ke sini sendiri karena baru pulang kerja, kebetulan kakak udah kemarin. Di sini yang dimakamkam ibu sama kakek," ujar Fauzan ditemui, Ahad (10/3/2024).

Ia mengatakan ibunya meninggal pada tahun 2012 dan ingin dimakamkan dengan bapaknya yang sudah terlebih dahulu meninggal tahun 1991. Fauzan mengaku rutin ziarah ke makam ibunya dan kakeknya tersebut. "Ibu bilang (pengen dimakamin) deket kakek," katanya.

Salah seorang warga lokal Asep Saepuloh mengatakan momen munggahan menjadi ladang rezeki bagi warga setempat. Sebab banyak peziarah yang datang ke tempat pemakaman Porib. "Ramai sejak pekan lalu, puncak peziarah sekarang sama besok karena puasanya Selasa," kata dia.

Ia mengatakan para peziarah datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Purwakarta. Asep mengaku momen tempat pemakaman ramai dikunjungi peziarah saat munggahan dan saat Idul Fitri. "Tiap tahun ramai, setahun dua kali munggah dan Idul Fitri," kata dia.

Ia menambahkan aktivitas peziarah berdatangan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Momen tersebut menjadi ladang rezeki bagi penjual kembang dan warga setempat yang ikut membersihkan makam. "Kadang sehari bisa dapat Rp 100 ribu lebih," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler