7 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Selain ibadah wajib berpuasa, terdapat beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadhan guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta meraih pahala sebanyak-banyaknya.
Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.
Amalan Sunnah Selama Ramadhan
1. Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan setelah shalat Isya', berjamaah atau sendirian, dan jumlah rakaatnya bisa bervariasi menurut berbagai tradisi, namun umumnya adalah 23 rakaat (tiga rakat Witir).
Dari Aisyah Ra dijelaskan:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau Shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi SWT mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya.
“Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah SAW keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah SAW hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh."
Tatkala selesai shalat Subuh, beliau...
“Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum Muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, “Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah sama bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah SAW wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR Bukhari dan Muslim).
Kemudian, pada zaman Khalifah Umar bin Khattab RA, shalat Tarawih kembali dilakukan secara berjamaah di Masjid. Dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah SAW pada masa itu. Wallahu Alam.
2. Tadarus Alquran
Rasulullah SAW bersabda:
اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya: “Bacalah Alquran, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya).” (HR Muslim).
Membaca Alquran selama bulan Ramadhan lebih dianjurkan lagi. Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan turunnya Alquran, sehingga membaca, mempelajari, dan merenungkan ayat-ayatnya mendapatkan pahala yang besar.
Rasulullah SAW selalu memperbanyak membaca Alquran di hari-hari Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadis Aisyah RA, ia berkata:
Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah...
“Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW membaca Alquran semuanya, shalat sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh, selain di bulan Ramadhan.” (HR Ahmad).
Dalam hadis Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan tadarus Alquran bersama Jibril AS di setiap bulan Ramadhan.
3. I'tikaf
I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, khususnya dilakukan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk mencari malam Lailatul Qadar. Meski demikian, i'tikaf bisa dilakukan kapan saja selama Ramadhan.
Secara Bahasa, i'tikaf adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedangkan dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT dengan cara tertentu, sebagaimana telah diatur oleh syariat.
Itikaf merupakan salah satu perbuatan yang dikerjakan Rasulullah SAW, seperti yang diceritakan oleh Aisyah RA: “Sesungguhnya Nabi SAW selalu I’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." (Muttafag 'alaih).
Bersedekah...
4. Sedekah
Memberikan sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan Rasul SAW lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan.
Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril AS menemui beliau, ...“ (HR Bukhari).
5. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dianjurkan untuk meningkatkan ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, terutama pada malam ganjil, untuk mencari dan mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
Allah SWT berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.“ (QS al-Qadar ayat 3).
Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah SAW bersabda: "Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR Bukhari).
Yang dimaksud dengan menghidupkan...
Yang dimaksud dengan menghidupkan Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca Alquran, zikir, berdoa, membaca shalawat, tasbih, istighfar, itikaf, dan lainnya. Aisyah RA berkata,
“Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, “Bacalah: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku."
6. Berbuka Puasa (Iftar) dan Sahur
Mengawali buka puasa dengan kurma dan air, serta tidak menunda-nunda waktu berbuka puasa (iftar) adalah sunnah. Begitu juga, makan sahur merupakan sunnah yang dianjurkan karena memiliki keberkahan.
7. Melaksanakan ibadah umrah
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji. Dalam hadits diaktakan, “Umrah di bulan Ramadhan sama dengan Ibadah haji.”
Melakukan amalan-amalan sunnah ini di bulan Ramadhan bukan hanya tentang meraih pahala sebanyak-banyaknya, tapi juga tentang merasakan kedekatan dengan Allah, meningkatkan keimanan, dan memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.