Pengamat Nilai Ada Kepentingan Politik dalam Mundurnya Caleg Nasdem
Pengamat menilai ada kepentingan polisi dalam mundurnya caleg Nasdem Dapil NTT II.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menanggapi soal calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Daerah Pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II, yakni Ratu Ngadu Bonu Wulla, peraih suara terbanyak yang mengundurkan diri. Menurutnya, ada kepentingan politik dari pengunduran diri Ratu Wulla.
“Ini menarik ya, biasanya kan suara terbanyak senang, ini (malah) mundur. Ini fenomena,” kata Pangi kepada Republika, Kamis (14/3/2024).
Pangi mengkritisi alasan Ratu Wulla dengan raihan suara tertinggi memilih untuk mundur. Sementara, anggapan caleg nomor urut 1 yang juga eks Guburnur NTT Victor Bungtilu Laiskodat yang meraih suara di bawah Ratu Wulla, kuat dugaan akan naik dan melanggeng ke Senayan karena Ratu Wulla mundur.
“Bisa saja ada deal-deal pertimbangan. Enggak semudah itu sebenarnya, kita mencermati tentu ada persamaan kepentingan dan tidak ada yang kemudian hilang tanpa ada mendapatkan apa,” tutur Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Colsulting tersebut.
Pangi menyebut, di dalam dunia politik, selalu ada kepentingan tertentu. Sehingga hampir mustahil pengunduran diri Ratu Wulla tidak karena ada maksud politik yang tengah direncanakan.
Lebih lanjut, menurut analisisnya, ada kemungkinan Ratu Wulla disiapkan oleh Partai Nasdem untuk kepentingan politik lainnya. Secara terus terang, ia memprediksi Ratu Wulla akan dibawa maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT.
“Saya mencermati mundurnya Ratu ini ada kemungkinan karena Ratu akan di-plot, akan dimajukan oleh Nasdem sebagai calon gubernur, apalagi suara terbanyak di NTT. Nah, Victor Laiskodat akan bahasanya dimigrasikan lah sebagai anggota DPR dari Nasdem Dapil NTT II,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menerima surat pengunduran diri calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Daerah Pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II, yakni Ratu Ngadu Bonu Wulla.
Surat pengunduran diri itu disampaikan saksi Nasdem kepada anggota KPU RI August Mellaz yang sedang memimpin 'Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional' panel B.
“Baik, terima kasih untuk saksi dari Partai NasDem. Tentu, suratnya kami terima. Nanti kami akan pelajari sendiri,” kata Mellaz di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2024).
Mellaz lantas menekankan tidak akan menyampaikan substansi dari surat pengunduran diri tersebut dalam forum rekapitulasi. “Kami juga tidak akan sampaikan di forum ini substansinya apa karena yang pasti ini kan prosesnya memang rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilu, baik Presiden-Wakil Presiden, DPR dan DPD untuk Provinsi NTT,” ujarnya.
Sementara itu, saksi dari Nasdem menyatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut merupakan surat dari Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Hanya saja, tidak dijelaskan mengapa caleg suara tertinggi malah mundur, dan disampaikan ke KPU saat proses rekapitulasi nasional.
“Saya ingin menyampaikan ada surat dari Ketua Umum Partai Nasdem pada KPU dan juga nanti ditembuskan kepada Bawaslu RI terkait dengan pengunduran diri calon anggota legislatif nomor urut 5 di NTT II,” ujar saksi tersebut.
Saksi dari Partai NasDem menjelaskan alasan pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla adalah sesuai dengan kehendak yang bersangkutan. “Alasan pengunduran diri sesuai dengan kehendak yang bersangkutan dan di atas meterai. Dan untuk itu karena suratnya ke KPU RI, saya tidak berhak untuk membacakan, dan lampirannya juga ada di dalamnya,” katanya.
Berdasarkan rekapitulasi yang disahkan KPU RI, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang merupakan legislator DPR RI periode 2019-2024 meraih 76.331 suara. Anggota Komisi IX DPR RI tersebut memperoleh suara terbanyak dibandingkan enam calon lainnya dari Partai Nasdem di Dapil NTT II.
Ratu Ngadu mengalahkan caleg nomor urut 1 yang juga gubernur NTT periode 2018-2023 Victor Bungtilu Laiskodat. Laiskodat mendapatkan 65.359 suara.
Secara keseluruhan, Nasdem dan calegnya mendapatkan 207.732 suara dari Dapil NTT II. Adapun hanya 10.831 orang yang memilih Nasdem, sisanya terbagi untuk enam caleg.
Dengan total sebanyak itu maka Nasdem mengirimkan satu caleg ke Senayan. Entah mengapa tiba-tiba Ratu Ngadu mundur dan akan digantikan Laiskodat, yang merupakan orang dekat Surya Paloh.
Saat dikonfirmasi ke Partai Nasdem, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan bahwa pengunduran diri Ratu Wulla merupakan keputusan pribadi, bukan keputusan partai. Ali mengungkapkan tidak ada pembahasan mengenai persoalan tersebut di internal Nasdem.
“Saya tegaskan, Nasdem tidak punya keterangan tentang persoalan itu karena itu persoalan pribadi,” tutur Ali kepada Republika, kemarin.