Sekjen PBSI Sebut Hasil All England 2024 Buah Ketekunan dan Disiplin Jalani Proses

Indonesia meraih dua gelar di All England 2024.

Dok. Pwi
Sekjen PP PBSI Komjen Pol Fadil Imran
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) yang juga Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI M. Fadil Imran mengatakan bahwa hasil All England 2024 adalah buah ketekunan, disiplin dan kerja keras menjalani proses, baik oleh para atlet, pelatih, dan ofisial PBSI.

Baca Juga


Indonesia meraih dua gelar, masing-masing dari tunggal putra lewat Jonatan Christie dan ganda putra oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

“Alhamdulillah, para atlet telah mempersembahkan yang terbaik untuk kejayaan Merah Putih. Lebih penting lagi, saya mengapresiasi ketekunan, kedisiplinan dan kerja keras mereka dalam menjalani proses,” ujar Fadil dalam keterangan tertulis, Senin (18/4/2024).

“Kita datang ke Birmingham sebagai satu tim, dan pulang juga sebagai satu tim. Karena itu, selain kepada Jojo, Ginting, dan Fajar/Rian; apresiasi tertinggi juga saya sampaikan kepada Chico, Grego, Bagas/Fikri, Leo/Daniel, Apri/Fadia, Reihan/Lisa, dan Dejan/Gloria. Semua adalah satu kesatuan tim. Semua telah berjuang untuk Merah Putih,” ujar Fadil.

Fadil juga mengapresiasi pelatih tunggal putra Irwansyah yang telah mengulang sejarah 30 tahun yang lalu dengan menghadirkan “all Indonesian final” di sektor tunggal putra tahun ini. Ia juga mengapresiasi pelatih ganda putra Aryono Miranat yang telah mencetak Fajar/Rian menjadi pasangan yang ulet, gigih, dan mampu keluar dari berbagai tekanan di lapangan.

“Pencapaian hari ini tidak lepas dari ketekunan para pelatih dan ofisial, terutama bagaimana para pelatih menggugah para atlet untuk melawan keraguan dalam diri sendiri. Apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelatih dan ofisial,” tambah Fadil.

Sejalan dengan Strategi Menghadapi Olimpiade 

Selain di All England, tim bulu tangkis Indonesia juga menuai hasil optimal di Orleans Masters dan Vietnam International Challenge yang digelar pada waktu yang bersamaan.

“Dari All England, Orleans, dan Vietnam sudah terbaca PR kita. Kita harus memperbaiki aspek non-teknis dan serius dalam pengembangan lebih lanjut di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran,” tambah Fadil.

Menurut Fadil, semua hasil tersebut merupakan implementasi dari strategi Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, yakni fokus pada perbaikan peringkat atlet serta inovasi melalui penerapan sport science dan tailor-made program.

Penerapan sport science dijalankan dengan melakukan analisis performa yang dibantu teknologi video tagging dan data base, pembuatan profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, serta pelibatan pendekatan psikologi olahraga dalam latihan.

“Pelan tapi pasti kita melihat perkembangan yang sejalan dengan strategi menghadapi Olimpiade. Semoga momentum yang baik ini bisa kita jaga sampai di Paris dan kita dapat melanjutkan tradisi emas di Olimpiade. Terima kasih atas dukungan, doa, kritik dan saran dari seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Fadil. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler