Stok Beras Tersisa 1 Juta Ton, Bulog: Memang Agak Menurun
Bayu mengisyaratkan Bulog akan mendapatkan penambahan kuota impor beras.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan Bulog terus menjaga stabilitas harga beras dengan sejumlah langkah. Salah satunya menjaga ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Yang bisa saya konfirmasi per hari ini, beras Bulog sekitar satu juta ton, ini memang agak menurun," ujar Bayu saat media briefing Bicara BUMN bertajuk "Bicara Stok dan Harga Beras Terkini" di Ruang Media Center, Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Bayu menyampaikan, penurunan stok disebabkan langkah intervensi Bulog dengan melakukan penetrasi ke pasar melalui program Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) maupun bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg).
Meski mengalami penurunan, Bayu menegaskan Bulog akan terus berupaya meningkatkan stok beras melalui pengadaan dalam negeri maupun importasi dari luar negeri. Bayu mengisyaratkan Bulog akan mendapatkan penambahan kuota impor beras dari pemerintah.
"Izin yang diberikan Bulog adalah 2 juta ton yang disebutkan di dalam keputusan pemerintah kemungkinan akan ditambah lagi. Anda semua juga sudah tahu, besarnya 1,6 juta ton, ini belum keluar izinnya. Jadi, Bulog akan terus memperkuat stok dengan memanfaatkan izin ini," ucap Bayu.
Bayu menyampaikan, 99 persen atau mayoritas dari 1 juta ton beras Bulog merupakan jenis premium. Oleh karena itu, Bayu mengatakan intervensi Bulog juga akan dilakukan menggunakan beras premium.
"Terus terang saja stok 1 juta ton hampir selurunya datang dari impor. Di pasar internasional tidak ada beras medium, hanya kenal satu jenis beras, premium," kata Bayu.