Biji Kurma Juga Bermanfaat Buat Kesehatan, Bisa Dijadikan Suplemen
Dijadikan bubuk, biji kurma dapat menjadi suplemen kesehatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagian biji biasanya dianggap sampah ketika orang mengonsumsi kurma. Padahal, ada banyak manfaat kesehatan yang terkandung dalam biji kurma.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran, yang dipimpin oleh Elham Moelemi, Parvin Dehghan, dan Mostafa Khani, menyoroti potensi manfaat biji kurma (Phoenix dactylifera) terhadap kesehatan dan kinerja orang yang aktif. Kurma telah lama dikenal sebagai makanan fungsional yang kaya akan polifenol, serat, dan nutrisi lainnya.
Dalam protokol uji coba terkontrol yang direncanakan, para peneliti mengevaluasi efek suplementasi bubuk biji kurma terhadap nutrisi, stres oksidatif, status anti/inflamasi, kesehatan mental, dan kinerja olahraga pada individu yang aktif secara fisik. Dikutip dari National Library of Medicine pada Rabu (20/3/2024), beberapa manfaat biji kurma yang terungkap dalam penelitian ini.
Bubuk biji kurma memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja olahraga pada individu yang aktif, terutama yang melakukan latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Hal ini didukung oleh kandungan polifenol yang tinggi dan serat makanan dalam biji kurma.
Biji kurma mengandung berbagai nutrisi dan unsur fungsional lainnya, seperti polifenol, asam fenolik, karotenoid, serat pangan, lemak, protein, mineral, dan lainnya, yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Studi pada manusia dan hewan sebelumnya telah melaporkan hasil positif terkait dengan efek biji kurma terhadap sistem pertahanan antioksidan, peradangan, hiperglikemia, hiperlipidemia, serta kesehatan mental. Hal ini menunjukkan potensi biji kurma sebagai suplemen berbiaya rendah dengan berbagai manfaat bagi kesehatan.
Meskipun penelitian mengenai efek suplementasi biji kurma telah dilakukan sebelumnya, belum ada penelitian yang secara khusus mengevaluasi konsumsi bubuk biji kurma pada individu yang aktif secara fisik, terutama dalam konteks latihan interval intensitas tinggi.
Dalam penelitian ini, kelompok intervensi menerima 26 gram per hari bubuk biji kurma selama dua pekan, sementara kelompok plasebo menerima bubuk gandum dedak dengan volume yang sama. Studi ini dilakukan dalam bentuk uji klinis acak (RCT) double-blind, terkontrol plasebo, yang akan melibatkan individu yang aktif secara fisik.
Sebelumnya, penelitian pada manusia dan hewan telah melaporkan hasil positif terkait dengan konsumsi biji kurma. Manfaatnya termasuk peningkatan sistem pertahanan antioksidan, peningkatan parameter stres oksidatif, peradangan, hiperglikemia, hiperlipidemia, memori, dan gangguan belajar.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi berbasis bukti bagi pelari rekreasional dan ahli gizi terkait dengan penggunaan biji kurma sebagai suplemen dalam konteks latihan fisik yang intens.