Toge Panyabungan, Takjil Manis Khas Medan untuk Berbuka Puasa
Toge panyabungan berisi cendol, lupis, cendil, ketan hitam, dan santan.
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Toge panyabungan merupakan takjil berasal dari Mandailing dan menjadi salah satu menu khas di Medan, Sumatra Utara untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan.
"Kami berjualan khusus Ramadhan saja, karena sudah menjadi turun-temurun di keluarga almarhumah Hajah Asmyah Nasution," ujar pemilik usaha toge panyabungan Yusuf Nasution yang berjualan di Jalan Gereja, Medan, Jumat (22/3/2024).
Yusuf mengatakan toge panyabungan ini dibanderol Rp 15 ribu per porsi. Menurutnya, minuman yang berisi cendol, lupis, cendil, bubur pulut/ketan hitam, santan dan lainnya bisa dinikmati untuk dua orang.
"Untuk satu hari bisa menghabiskan 80 sampai 100 porsi, tergantung harinya dan biasanya pada Sabtu maupun Ahad lebih ramai," ucapnya.
Yusuf mengatakan para pembeli biasanya dari Medan dan sekitarnya, terutama saudara-saudara yang merupakan suku Mandailing karena menikmati khas minuman daerahnya.
Salah satu warga Medan Ikhsan Nasution mengatakan toge panyabungan sangat cocok untuk menu berbuka puasa karena rasanya manis dan cepat mengenyangkan. "Rasanya enak karena komposisinya lengkap seperti ada lupis, cendil, pulut/ketan dan lainnya jadi mengenyangkan," ucapnya.
Dia melanjutkan toge panyabungan ini juga menjadi menu favorit keluarga saat berbuka puasa, apalagi berkumpul dengan keluarga. "Disamping melestarikan makanan khas daerah kami, makanan ini juga bisa disantap semua kalangan baik anak-anak maupun orang tua," kata Ikhsan.