Ironi PSI, Habiskan Rp 80 Miliar untuk Kampanye Tapi Gagal Lolos Parlemen

Jokowi disebut tak all out bantu PSI raih suara.

Dok Republika
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus PSI, diantaranya Ketum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam. Jokowi mengaku sudah lama senang dengan PSI. Mengingat PSI identik dengan partai anak muda. Jokowi menyakini jika PSI nantinya akan memperjuangkan pemerintahan yang baik.
Rep: Febryan A Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpaksa harus menerima kenyataan pahit kembali gagal lolos ke parlemen. Padahal, partai pimpinan putra sulung Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu sudah menghabiskan puluhan miliar rupiah untuk kampanye.

Baca Juga


PSI dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI 2024 tercatat meraih 4.260.169 suara secara nasional atau dari 38 provinsi. Raihan suara sebanyak itu setara dengan 2,8 persen dari total suara sah. 

Perolehan tersebut belum cukup untuk meloloskan PSI ke DPR. UU Pemilu mengatur ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen. Artinya, hanya partai politik yang mendapatkan minimal 4 persen suara secara nasional yang boleh mengirimkan calegnya ke Kompleks Parlemen, Senayan.

Dengan kata lain, apabila partai gagal menembus ambang batas parlemen, maka raihan suaranya di daerah pemilihan (dapil) tidak dikonversi menjadi kursi DPR. Kegagalan PSI menembus ambang batas parlemen itu membuat lima calegnya harus gigit jari. Raihan suara mereka di dapil sebenarnya sudah cukup untuk mendapatkan kursi DPR, tapi pupus karena parliamentary threshold.

Kelimanya adalah Ratu Isyana Bagoes Oka yang maju di Dapil Banten II, Ade Armando di Dapil Jakarta II, Grace Natalie di Dapil Jakarta III, Cynthia Riza di Dapil Jawa Tengah V, dan Paulus Totok Lusida di Dapil Jawa Timur I. 

Dari kelima nama tersebut, Grace Natalie terbilang yang paling apes. Sebab, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu merupakan caleg peraih suara terbanyak, yakni 193.556 suara, di Dapil Jakarta III. Perolehan suaranya mengalahkan anggota DPR pejawat seperti Ahmad Sahroni dan Charles Honoris.

Kaesang legowo...

 

Andai kata PSI lolos parlemen, Grace otomatis memenangi kursi DPR dari dapil yang meliputi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu itu. Namun, kenyataan berkata lain.

Kegagalan PSI untuk kedua kalinya masuk parlemen ini terjadi saat mereka sudah jor-joran kampanye pada Pileg DPR 2024. Bahkan, PSI sudah dipromosikan secara halus oleh Presiden Jokowi pada masa kampanye.

Jika dilihat dari sisi pembiayaan, partai yang mengusung gagasan 'Jokowisme' itu menghabiskan Rp 80.096.534.876 untuk membiayai kampanye. PSI menjadi partai dengan biaya kampanye terbesar ketiga setelah PDIP dan Partai Gerindra. Angka tersebut berdasarkan laporan akhir dana kampanye PSI dan 17 partai politik lain ke KPU RI. 

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengaku dirinya sudah menerima kenyataan bahwa partainya tidak lolos parlemen, walau sudah menggelontorkan Rp 80 miliar untuk kampanye. "Ini proses kita, proses kita menjadi jauh lebih dewasa, supaya menjadi lebih baik, santai kok," ujarnya di Kantor DPP PSI, Kamis (21/3/2024).

"Legowo banget saya," kata politikus muda yang punya banyak lini bisnis itu menambahkan.

Karena itu, Kaesang mengindikasikan bahwa partainya tidak akan menggugat hasil Pileg DPR 2024 ke Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, menang dan kalah dalam politik adalah hal biasa. "Saya sebagai ketua umum ya nggak masalah, ini namanya politik," tutur anak Presiden Jokowi itu.

Caleg semenjana...

 

 

Lonjakan suara PSI dan Partai Gelora. - (Republika)

Analis komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyebut, ada dua faktor penyebab raihan suara PSI tak mencapai empat persen. Pertama, Kaesang terlambat masuk PSI.

Kaesang resmi masuk PSI pada 23 September 2023. Dua hari berselang, putra bungsu Presiden Jokowi itu didapuk menjadi Ketua Umum PSI. Namun, Kaesang tidak menjadi caleg DPR dari PSI karena pendaftaran sudah tutup.

"Itu menurut saya terlambat masuknya karena waktu itu DCT (Daftar Calon Tetap) sudah jadi, sehingga Kaesang ini tidak bisa menambah suara. Kalau dia jadi caleg, mungkin itu ada tambahan suara," kata Hendri Satrio atau Hensat ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Februari lalu.

Selain itu, lanjut Hensat, Presiden Jokowi juga tak fokus membantu pemenangan PSI. Jokowi lebih fokus membantu pemenangan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Faktor penyebab kedua, PSI hanya fokus menyasar pemilih muda. Padahal, semua partai politik kompetitor PSI mengejar pemilih semua rentang usia, bukan hanya pemilih muda.

"Sebetulnya semua partai politik di Indonesia itu punya sayap organisasi kepemudaan untuk merangkul anak muda. Jadi, saat PSI yang tidak punya organisasi sayap, kemudian merasa dirinya sudah diterima anak muda itu akan susah," kata dosen komunikasi politik di Universitas Paramadina itu.

Jatah kursi wakil menteri...

 

Sementara itu, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengatakan, kehadiran Kaesang serta Jokowi tak bisa dipungkiri berhasil mendongkrak suara PSI dari 1,89 persen di Pemilu 2019 menjadi 2,8 persen di Pemilu 2024. Menurut dia, penyebab utama PSI gagal masuk parlemen adalah karena mayoritas caleg yang diusung kurang bertaji.

"Caleg-caleg yang diajukan PSI umumnya berkategori sedang saja dari sisi pendanaan, kepopuleran, maupun dari kemampuan strategi berpolitiknya. Jadi PSI ini terkendala oleh calegnya yang semenjana," kata Efriza kepada Republika.co.id, baru-baru ini.

Efriza berpendapat, Kaesang harus membenahi internal PSI apabila ingin lolos ke Senayan pada 2029. Saat bersamaan, Kaesang juga bisa menambah kekuatan partai dengan cara menempatkan kader-kader terbaik PSI di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kemungkinan yang akan dilakukan oleh Kaesang adalah meminta jatah kursi wakil menteri, duta besar, maupun komisaris BUMN untuk kader PSI kepada sang kakak (Gibran) secara tak langsung, atau langsung meminta kepada Prabowo," ujar dosen dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu.

Raihan Suara Parpol di Pemilu 2024 - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler