Temui Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Ini Permintaan Gibran
Gibran mendatangi Ponpes Ora Aji di Kabupaten Sleman.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Calon wakil presiden (cawapres) pemenang Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Raka, mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (26/3/2024). Gibran menemui pimpinan ponpes, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah).
Gus Miftah mengatakan, mulanya dirinya dijadwalkan memberikan ceramah pada acara buka bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran, kemarin. Namun, ia tak bisa hadir lantaran ada acara lain di Madura.
“Nah, Mas Gibran nyari saya. Kebetulan saya mengundang beliau tanggal 31 karena saya ada bukber (buka bersama) 2.000 anak yatim di sini, bareng Denny Caknan dan lain-lain. Tapi, karena beliau ada kesibukan lain, beliau datang hari ini. Alhamdulillah, kita pondok pertama yang didatangi beliau setelah penetapan (hasil pemilu oleh) KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata Gus Miftah kepada wartawan.
Saat bersilaturahim, Gus Miftah mengatakan, Gibran meminta untuk ditemani ke depan. “Beliau minta ditemani ke depannya, didoakan. Dikancani (ditemani), jangan ditinggalkan,” ujar dia.
Gibran juga disebut meminta didoakan soal proses hukum terkait pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). “Termasuk tadi minta doa itu. Itu kan proses hukum yang memang harus dilalui ya, bagi pihak-pihak yang enggak terima dengan hasil KPU,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah mengaku, selama mampu, dirinya siap untuk menemani Gibran ke depan. Ia berharap komunikasi dengan Gibran dapat terjaga dengan baik. Begitu pun saat menyampaikan aspirasi.
“Saya cuma bilang, yang penting saya bisa silaturahim ke Istana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, diterima dengan baik, itu bagi saya lebih baik,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah pun berpesan kepada Gibran soal karier politiknya. “Saya bilang bahwa Mas Gibran ini masih tokoh muda. Beliau orang yang punya kemampuan, tapi juga memang butuh banyak pengalaman, dan karier Mas Gibran masih sangat panjang. Itulah bahasa ‘menemani’ karena karir beliau masih sangat panjang,” ujar Gus Miftah.