Apa Itu Nuzulul Quran, Kapan, dan Bagaimana Proses Turunnya Alquran?
Nuzulul Quran adalah peristiwa yang disebut sebagai waktu penuh kemuliaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap 17 Ramadhan umat Islam memperingati Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Alquran. Kapan tepatnya malam Nuzulul Quran pada Ramadhan 2024?
Tahun ini, bagi Muslim yang berpuasa mengikuti keputusan pemerintah, 17 Ramadhan jatuh pada Kamis, 28 Maret 2024 sehingga Rabu, 27 Maret 2024 merupakan malam Nuzulul Quran. Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting karena menandakan turunnya Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia, terlebih bagi Muslim yang mengimaninya.
Bagaimana sebenarnya peristiwa Nuzulul Quran terjadi? Seperti apa proses turunnya Alquran ke bumi hingga kepada Nabi Muhammad SAW?
Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustadz Ahmad Sarwat mengatakan peristiwa turunnya Alquran ini dijelaskan dalam surat Al Qadr. Sebuah peristiwa yang disebutkan sebagai waktu penuh kemuliaan.
Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
Sesuai dalam surat tersebut, turunnya Alquran...
Sesuai dalam surat tersebut, turunnya Alquran saat itu digambarkan dengan pengawalan banyak malaikat. “Allah menurunkan Alquran ke langit dunia dibawa oleh Jibril dan dikawal oleh sekian banyak malaikat yang dikatakan malam itu adalah malam yang penuh dengan keberkahan atau penuh dengan keselamatan,” ujarnya.
Tahap Turunnya Alquran
Namun, proses turunnya Alquran dengan pengawalan banyak malaikat ini merupakan periode pertama dari dua bagian turunnya Alquran. Pada periode pertama ini Alquran turun dari sisi Allah SWT ke langit dunia.
“Malamnya disebut malam lailatul qadar dan peristiwanya itu adalah nuzulul quran,” katanya.
Periode kedua nuzulul quran atau turunnya Alquran adalah proses turunnya Alquran dari langit dunia ke bumi atau kepada Nabi Muhammad SAW. Pada periode ini, Alquran turun dengan lima ayat pertama surat Al Alaq.
Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5).
Menurut Tafsir Al-Mukhtashar, ayat ini...
Menurut Tafsir Al-Mukhtashar, ayat ini merupakan wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad ketika beliau beribadah di gua Hira. Dalam ayat ini dijelaskan Nabi yang ‘ummi’ ini akan menjadi orang yang membacakan kitab Allah, meski sebelumnya beliau tidak dapat melakukannya.
Proses turunnya ayat ini dijelaskan dalam Tafsir as-Sa'di. Dikatakan Jibril datang kepada Nabi dengan penyamaran sebagai sebagai seorang laki-laki yang beliau tidak mengetahuinya.
Jibril berkata kapada Nabi, “Bacalah, Rasul menjawab: "Aku tidak dapat membaca", Rasulullah tidak dapat membaca dan tidak pula mampu menulis.
Allah SWT lalu berfirman: “Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu.” (QS. Asy-Syura : 52).
Nabi menjawab: “Aku tidak mampu membaca, dan aku belum pernah belajar membaca.” Kemudian Jibril memeluk Rasulullah yang kedua kalinya, dan berkata: Bacalah, Nabi menjawab kembali : “Aku tidak dapat membaca. Kemudian Jibril kembali memeluk Rasulullah untuk yang ketiga kalinya, dan membacakan lima ayat dalam surat Al Alaq ini.
Seketika Nabi pun menghafalkan lima ayat yang dibacakan oleh Jibril. Kemudian, beliau pulang ke rumah dengan rasa takut dan gemetar terkejut dengan pemandangan yang belum beliau saksikan sebelumnya.
Peristiwa Nuzulul Quran periode kedua ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Sedangkan turunnya Alquran periode pertama tidak diketahui secara pasti.