Jembatan Baltimore Runtuh, Pencarian Korban Terus Dilakukan
Tim penyelamat masih mencari penyintas di Sungai Patapsco.
REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -- Jembatan besar di pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat (AS) ambruk setelah ditabrak kapal kontainer pada Selasa (26/3/2023) dini hari. Sejumlah mobil dan 20 orang pun tercebur ke sungai di bawahnya.
Tim penyelamat masih mencari penyintas di Sungai Patapsco setelah jembatan Francis Scott Key sepanjang 2,57 kilometer ambruk ke dalam air. "Sekitar 20 orang dapat berada di dalam sungai bersama sejumlah mobil, dan kemungkinan sebuah traktor-trailer atau kendaraan sebesar traktor-trailer," kata juru bicara Pemadam Kebakaran Baltimore City Kevin Cartwright, Selasa (26/3/2024).
"Ini peristiwa multi-lembaga yang mengakibatkan korban massal, operasi ini akan diperpanjang selama berhari-hari," tambahnya. Rekaman video siaran langsung di Youtube menunjukkan sebuah kapal menabrak jembatan saat hari masih gelap.
Lampu-lampu mobil yang dapat terlihat di jembatan jatuh ke dalam air dan kapal itu kebakaran. Video itu belum dapat diverifikasi secara mandiri. Gubernur Maryland Wes Moore pun segera mendeklarasikan masa darurat.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan negara bagiannya bekerja sama dengan tim antar-lembaga untuk mengerahkan sumber daya pemerintah federal dengan cepat. Di media sosial X badan investigasi AS (FBI) mengatakan personelnya berada di lokasi kejadian.
Menurut data dari Administrasi Pelabuhan Maryland, Baltimore adalah pelabuhan tersibuk di AS untuk pengiriman mobil, menangani lebih dari 750 ribu kendaraan pada 2022. Sumber-sumber dari industri perkapalan dan asuransi mengatakan belum diketahui apakah ada kapal lain yang rusak atau apakah operasi dari dan ke pelabuhan itu akan dihentikan.
“Kami menerima beberapa panggilan 911 sekitar pukul 1:30 pagi, sebuah kapal menabrak Jembatan Key di Baltimore, menyebabkan keruntuhan,” kata Cartwright. Polisi Baltimore mengatakan mereka mendapat laporan tentang insiden tersebut pada pukul 01:35 waktu setempat.
Berdasarkan data pelacakan kapal LSEG, kapal yang menabrak diidentifikasi kapal kontainer berbendera Singapura, Dali. Pemilik kapal tersebut adalah Grace Ocean Pte Ltd dan pengelolanya adalah Synergy Marine Group.
Synergy Marine Corp mengatakan Dali menabrak salah satu pilar jembatan dan seluruh awaknya, termasuk dua pilot, telah diketahui keberadaannya dan tidak ada laporan adanya korban luka. Perusahaan perkapalan raksasa Maersk mengatakan mereka sedang menyewa Dali saat tabrakan terjadi.
"Kami ngeri dengan apa yang terjadi di Baltimore dan pikiran kami bersama orang-orang yang terdampak," kata perusahaan asal Denmark tersebut. Grace Ocean belum menanggapi permintaan komentar.
Baltimore merupakan pelabuhan swasta dan publik yang menangani 847.158 kendaraan dan truk ringan pada 2023. Lebih banyak dibandingkan pelabuhan lain di AS. Berdasarkan situs pemerintah Maryland, pelabuhan itu juga menangani alat konstruksi dan pertanian, gula, gypsum dan batu bara.
Pelabuhan ini menangani impor dan ekspor untuk produsen mobil seperti Nissan, Toyota, General Motors, Volvo, Jaguar Land Rover dan grup Volkswagen termasuk model-model mewah seperti Audi, Lamborghini dan Bentley.
Data dari penyedia pelacakan kapal dan analisis maritim MarineTraffic menunjukkan lebih dari 40 kapal masih berada di dalam pelabuhan Baltimore termasuk kapal kargo kecil, kapal tunda dan kapal pesiar. Setidaknya 30 kapal lainnya mengisyaratkan tujuan mereka adalah Baltimore. Pihak pelabuhan belum menanggapi permintaan komentar.