Demi Kelancaran, Pemudik Diimbau Pastikan Saldo Uang Elektronik Cukup
Hal ini demi kelancaran saat masuk atau keluar tol saat arus mudik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemudik yang menggunakan jalan tol pada arus mudik lebaran 2024 diimbau untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik (e-toll). Hal ini demi kelancaran saat masuk atau keluar tol saat arus mudik maupun balik lebaran.
"Kemudian ini yang sebenarnya kemarin yang cukup mengganggu kalau saldonya kurang. Maka tolong dicek saldo uang elektroniknya. Kemudian mengisi dengan saldo yang dipastikan dapat ditransaksikan di akses keluar, sehingga tidak menggangu pengemudi jalan yang ada di belakangnya," ujar Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Fitri pun mengimbau pemudik jalan tol untuk memastikan isi saldo e-toll cukup dan bisa digunakan saat arus mudik. Ia juga meminta pemudik melakukan isi saldo e-toll sejak dari keberangkatan dan menghindari pengisian di sekitar gerbang.
"Dianjurkan untuk menggunakan fasilitas top up kalau tidak punya top up sendiri di handphone-nya, serta menghindari top up di gerbang," ujarnya.
Selain itu, guna mendukung kelancaran mudik, Jasa Marga juga mengimbau pemudik jalan tol memastikan kecukupan pulsa demi mengantisipasi kejadian tidak terduga selama arus mudik.
"Takut-takut ada apa-apa di jalan. Telepon Jasa Marga 14080. Ini adalah call center yang digunakan untuk seluruh jalan tol. Jadi khusus untuk mudik dan balik ini kami akan melayani seluruh ruas jalan tol di Indonesia," ujarnya.
Jasa Marga juga menyarankan pemudik yang menggunakan jalan tol untuk mempersiapkan perbekalan yang cukup selama perjalanan mulai makanan, minuman, bahan bakar minyak (BBM) hingga obat-obatan. Meskipun terdapat rest area di sejumlah titik, tetapi jumlahnya tidak mencukupi untuk seluruh pemudik.
"Sehingga sebaiknya mereka membawa makan dan minuman serta peralatannya sendiri. Kemudian mengisi BBM yang selama penuh sebelum melakukan perjalanan," ujarnya.
Fitri juga menyarankan agar pemudik memilih waktu dan rute perjalanan bukan waktu puncak guna menghindari kepadatan.
"Kemudian hindari perjalanan di waktu favorit, seperti biasanya waktu favorit itu setelah sahur atau setelah berbuka puasa itu orang berbondong-bondong ingin mudik," katanya.