Makna Syakur dan Menjauhnya Umat dari Alquran
Alquran adalah panduan hidup.
REPUBLIKA.CO.ID, Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Dr Ahmed Al Tayeb menyayangkan saat ini banyak anak-anak dan kalangan elite pun tidak memandang Alquran sebagaimana mestinya. Dia juga mengimbau umat Islam untuk dekat dengan Alquran karena Alquran adalah panduan hidup.
Dalam riwayat hadits, Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran tentang Alquran, dan beliau bersabda, (من تركه من جبار قصمه الله) "Siapa yang meninggalkannya (Alquran) karena bersikap sombong, maka Allah akan membinasakannya." (HR. Tirmidzi)
"Inilah yang kita jalani (banyak yang telah meninggalkan Alquran). Kita telah mempunyai obat yang selama ini kita anggap remeh, padahal itulah satu-satunya obat untuk penyakit yang ada saat ini," tuturnya.
Grand Syekh juga menyampaikan, as-Syakur mengacu pada sifat-sifat yang indah atau sifat-sifat baik yang melekat pada sesuatu. Sedangkan ats-tsana adalah pujian yang bersifat hakiki yang ada di dalamnya.
Dia kemudian menjelaskan ihwal kaitan antara asy-Syakur, al-Ghafur, dan al-Halim dalam beberapa ayat Alquran. Misalnya pada "asy-Syakur" "al-Halim", yang menunjukkan bahwa orang yang bersyukur memerlukan kesabaran. "Artinya seseorang tidak akan bersyukur kecuali jika dia juga sabar," paparnya.