Mendag Ungkap Sudah Terbitkan Izin Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton
Kebijakan itu guna memastikan ketersediaan komoditas tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, sudah mengeluarkan izin impor bawang putih sebanyak 300 ribu ton guna memastikan ketersediaan komoditas tersebut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Impor bawang putih tidak ada masalah, saya sudah mengeluarkan izin. 300 ribu ton, lebih dari cukup, 300 ribu ton sudah saya keluarkan izin impornya,” katanya ketika menghadiri Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan jelang Idul Fitri 2024 yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gudang Bulog, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas ini, Surat Persetujuan Izin (SPI) impor bawang putih sebanyak 300 ribu ton tersebut lebih banyak dibandingkan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mencapai 600 ribu ton. Selain itu, Zulhas juga menilai bahwa tingginya harga bawang putih saat ini di pasaran lantaran tingginya pula permintaan dari masyarakat.
“Tapi kita sudah keluarkan izin impor 300 ribu ton, itu lebih dari separuh kebutuhan (masyarakat Indonesia) cuma 600 ribu ton,” ucap Zulhas.
Meski begitu, Zulhas tidak sempat menyebut negara pengimpor karena bergegas meninggalkan lokasi tersebut.
Sebelumnya, Zulhas saat memberi sambutan dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan jelang Idul Fitri 2024 itu, mengatakan, sebagian besar harga pangan cenderung mulai turun khususnya di daerah Pulau Jawa dan Sumatera, menjelang Lebaran 1445 Hijriah.
“Kita syukuri hari ini sudah masuk ke-21 bulan Suci Ramadhan, alhamdulillah harga-harga (pangan) cenderung turun sebagaimana tadi disampaikan oleh Plt Kepala BPS,” kata Zulhas.
Dia mengaku bahwa dirinya hampir setiap pagi mengunjungi sejumlah pasar di wilayah Pulau Jawa. Dia menemukan sejumlah harga mulai turun.
Dia menyebut harga beras di sejumlah pasar yang ada di Jawa dan Sumatera rata-rata turun sekitar di angka Rp3.000 hingga Rp1.000 per kilogram. Beras kini dijual hampir mendekati harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Zulhas, turunnya harga beras, karena saat ini sudah memasuki panen. Dia mendapat informasi dari Kementerian Pertanian bahwa volume panen di bulan ini mencapai 3,8 juta ton. Itu akan melebihi dari kebutuhan bulanan secara nasional yang hanya 2,5 juta ton.