Tamatnya Kebijakan Anti Rasisme Biden Jika Trump Terpilih Lagi
Sekutu Trump menyusun kerangka hukum untuk memerangi diskriminasi antikulit putih.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jika terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berencana mencabut kebijakan dan program anti rasisme pemerintahan Joe Biden. Hal ini dilaporkan Axios ,yang mengutip juru bicara sang kandidat, Senin, (1/4/2024).
"Seperti yang pernah dikatakan Presiden Trump (dulu), semua staf, kantor, dan inisiatif yang berkaitan dengan kebijakan anti-Amerika Biden akan segera dihentikan," kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung. Pemerintahan Trump akan menyasar berbagai kebijakan, termasuk program puluhan tahun yang dirancang untuk memberikan peluang ekonomi kepada kaum minoritas dan program yang dibentuk baru-baru ini setelah pembunuhan George Floyd pada 2020.
Para mantan pembantu dan sekutu Trump juga telah mulai menyusun kerangka hukum untuk memerangi apa yang mereka sebut sebagai "diskriminasi antikulit putih", serta mengajukan tuntutan dan gugatan hukum, yang beberapa di antaranya diajukan melalui America First Legal (AFL). AFL adalah organisasi nirlaba berhaluan kanan yang didirikan mantan penasihat senior Gedung Putih era Trump, Stephen Miller.
AFL menggugat CBS dan Paramount Global atas dugaan melakukan diskriminasi terhadap seorang pria kulit putih yang bekerja sebagai penulis pertunjukan. Mereka juga mengajukan tuntutan hak sipil terhadap NFL atas penerapan aturan Rooney Rule, yang mengharuskan tim futbol menyeleksi sedikitnya dua calon dari kelompok minoritas untuk posisi manajer umum, pelatih kepala, dan koordinator.
Selain itu, AFL juga mengajukan gugatan terhadap program bantuan pandemi senilai miliaran dolar bagi restoran milik warga minoritas.