Alergi Susu, Perempuan 20 Tahun Wafat Setelah Makan Tiramisu yang Diklaim Vegan

Restoran Italia jual tiramisu dengan klaim vegan, namun ternyata masih memakai susu.

Pixabay
Tiramisu. Seorang perempuan di Italia yang alergi susu meninggal dunia setelah menyantap tiramisu yang diklaim vegan.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Seorang perempuan berusia 20 tahun dengan alergi susu yang parah meninggal pada Februari lalu di Italia. Kabarnya, perempuan bernama Anna Bellisario itu wafat setelah memakan menu dessert tiramisu di sebuah restoran yang diklaim sebagai vegan.

Kasus itu telah masuk pengadilan. Perusahaan yang memproduksi makanan penutup bernama "Tiramisun" itu digugat dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana.

Baca Juga


Jaksa menyebut bahwa tiramisu itu bukan vegan dan termasuk dalam golongan mascarpone alias keju krim Italia. Surat kabar Il Giorno melaporkan bahwa Giovanna Anoia dan putranya Giuseppe Loiero, yang merupakan bos perusahaan GLG srl yang dikelola keluarga, akan diadili di Milan.

Bellisario memesan tiramisu, yang dijual dengan merek Mascherpa, saat makan di restoran cepat saji di Milan bersama pacarnya pada 26 Januari 2023, menurut Il Messaggero, surat kabar Italia lainnya. Menurut keterangan pacar Bellisario, dia sudah meminta kepastian bahwa makanan tersebut bebas dari alergen dan meminta untuk memeriksa labelnya sebelum dimakan.

Setelah dua sendok makan, Bellisario mulai batuk dan bergegas ke kamar mandi agar bisa memuntahkan makananannya, menurut laporan itu. Karena kesulitan, dia meminum obat kortison dan antiasma.

Bellisario kemudian pingsan dan koma selama 10 hari. Ia meninggal pada 5 Februari 2023, menurut surat kabar tersebut.

Jaksa di Milan mendakwa para bos perusahaan restoran pada pekan lalu, menyusul keputusan hakim investigasi pada bulan Januari yang melarang mereka melakukan bisnis selama satu tahun. Menurut Il Messaggero, jaksa menuduh perusahaan tersebut menyiapkan produk vegan dan nonvegan di fasilitas yang sama "pada waktu dan meja yang sama".
 
Mereka juga mengatakan para pekerja kurang mendapatkan pelatihan yang memadai, menurut surat kabar tersebut. Penyidik juga menemukan bahwa makanan penutup tersebut mengandung sejumlah besar protein susu karena mascarpone digunakan sebagai bahannya, menurut Sky TG24 Italia.

Media berita itu melaporkan bahwa penyidik menyadap panggilan telepon dari Anoia, salah satu bos GLG srl, yang mengatakan bahwa mereka tidak "memikirkan penderita alergi" ketika membuat produk untuk vegan. GLG srl belum  menanggapi permintaan komentar dari Business Insider.

Mengonsumsi makanan yang mengandung alergen diketahui dapat membahayakan nyawa penderita alergi jika terjadi anafilaksis. Tidak memperhatikan ini juga rupanya terbukti dapat merugikan bisnis.

Restoran dan produsen yang gagal melindungi konsumen dengan alergen dapat menghadapi dampak hukum. Bulan lalau juga muncul gugatan yang melibatkan Walt Disney Parks and Resorts. Lalu, seorang istri yang suaminya meninggal dunia akibat menyantap hidangan mengandung alergen kacang dan susu juga menggugat resor dan Raglan Road Irish Pub and Restaurant.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler