Benoa Layani Kapal Pesiar Jumbo, Pelindo Sebut Peran Erick Thohir
Benoa jadi Bali Maritime Tourism Hub adalah ide Erick Thohir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyampaikan peran besar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam meningkatkan daya tarik pariwisata kemaritiman Bali.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhy Wahyu Basuki mengatakan Pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang digagas mantan Presiden Inter Milan itu terbukti mulai membuahkan hasil berupa peningkatan kunjungan kapal cruise atau pesiar di Pulau Dewata.
"Kita revitalisasi (Benoa) dengan branding BMTH. Ini program Pak Erick yang beliau memulai pada Februari 2020, Pak Erick ke sana, kumpul dengan tiga menteri dan Komisi VI DPR untuk kick off (revitalisasi Benoa)," ujar Ardhy saat berbincang dengan media di ruang media Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Ardhy menyampaikan hasil dari revitalisasi membawa dampak besar bagi daya tarik Pelabuhan Benoa. Ardhy menyampaikan Pelabuhan Benoa berhasil menarik Cruise Celebrity Solstice berlabuh di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada Oktober 2024.
Ardhy menyampaikan kapal berbobot 121.878 GT dengan panjang 317 meter dan lebar 37 meter yang membawa tersebut membawa 2.860 wisatawan mancanegara (wisman) itu menjadi kapal pesiar terbesar yang pernah singgah di Bali.
"2.850 penumpang itu belum termasuk kru, kalau dengan kru itu mencapai 4.000 orang," ucap Ardhy.
Ardhy menyebut hal ini merupakan pencapaian baru dalam sejarah pariwisata Indonesia. Sebelum revitalisasi, ucap Ardhy, Pelabuhan Benoa tidak mempunyai standar untuk melayani kapal pesiar dengan ukuran di atas 300 meter.
"Dulu, kita tidak bisa menerima kapal yang di atas 300 meter, dengan BMTH sekarang kita bisa menerima kapal pesiar di atas 300 meter dan sudah ada beberapa kali yang datang," kata Ardhy.