Dokter Ingatkan Pemudik Minum Cukup Air Selama Perjalanan
Kurang cairan tubuh bisa menurunkan imunitas pemudik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Permata Dalima Serpong mengingatkan para pemudik mencukupi konsumsi cairan selama perjalanan mudik agar kondisi tubuh tetap sehat dan prima sampai di lokasi tujuan.
“Jangan sampai kita kurang cairan selama perjalanan ya. Ingat, di jalan banyak polusi dan berbagai zat beracun. Kalau kurang cairan dan itu masuk ke dalam tubuh, nanti jadi susah bagi tubuh kita mengurai (kandungan dalam) polusi itu,” kata Surya Ulhaq dalam webinar yang diikuti di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Surya menuturkan selama berada di perjalanan, tubuh manusia rentan terkena berbagai bentuk polusi seperti polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor. Apabila kebutuhan cairan dalam tubuh kurang, dikhawatirkan berbagai zat berbahaya yang bertebaran di jalan masuk ke dalam tubuh dan menurunkan imunitas pemudik.
Maka dari itu, ia menyarankan supaya masyarakat yang pergi mudik untuk membawa air putih sebagai salah satu bekal yang dipersiapkan selama di perjalanan dan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat.
Disarankan untuk menghindari minuman manis atau mengandung soda. Dengan memperhatikan kebutuhan cairan tubuh, ia mengatakan tubuh juga tidak akan terkena dehidrasi.
“Kita bisa bekal buah-buahan yang kaya air juga, misalnya semangka atau pir, itu bagus,” ujar Surya.
Sebelumnya, pada Kamis (28/3/2024), dokter spesialis urologi Rumah Sakit Abdi Waluyo Samycha Jusuf juga menyarankan pemudik menghindari minuman manis seperti teh dan kopi.
Samycha mengatakan menghindari minuman manis dapat membantu pemudik terhindar dari kondisi meningkatnya frekuensi berkemih atau ingin buang air kecil semakin meningkat di malam hari, terutama bagi pemudik yang menderita pembesaran prostat
“Jangankan waktu Lebaran, saat bulan puasa pun dengan menggunakan teh, itu pasti frekuensi berkemih malamnya saja sudah meningkat,” ujar Samycha.