5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Pemudik dengan Kendaraan Pribadi

Tak perlu menunggu tangki bensin tinggal seperempat baru diisi kembali.

republika/mgrol100
Mudik (ilustrasi). Masyarakat yang mudik membawa kendaraan sendiri harus memperhatikan setidaknya 5 hal.
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik cenderung meningkat setiap tahunnya. Data survei dari Kementerian Perhubungan RI tentang potensi mudik mencatat bahwa kereta api adalah moda yang paling ingin pemudik gunakan.

Baca Juga


Namun dengan keterbatasan kapasitas kereta yang ada, penggunaan kendaraan pribadi menjadi tetap tinggi. Fasilitas jaringan jalan baik tol dan non-tol untuk mudik saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pakar Transportasi, Sony Sulaksono Wibowo, mengatakan, masyarakat yang mudik membawa kendaraan sendiri harus memperhatikan lima hal berikut:

1. Perhatikan kondisi kendaraan dan sebelum melakukan perjalanan. Yakinkan bahan bakar kondisinya full. Di perjalanan, usahakan tidak menunggu tanki tinggal seperempat baru mulai diisi kembali. Selalu tangki bahan bakar minimal terisi setengahnya.

2. Perhatikan kondisi fisik pengemudi dan juga anggota keluarga yang ikut dalam perjalanan mudik.

3. Ingat, mudik itu pasti macet karena volume lalu lintas yang terjadi sangat jauh di atas normal. Persiapkan mental untuk menghadapi kemacetan. Dengan kesiapan tersebut, diharapkan tidak stres saat menghadapi kemacetan 

4. Selalu memantau kondisi rute yang akan dilalui melalui media berita dan sosial media resmi terkait.

5. Terkait pengguna jalan non tol, hati-hati memilih jalur alternatif. Jika tidak terlalu familier dengan jalur alternatif, sebaiknya dihindari. Jika terpaksa melalui jalur alternatif yang tidak terlalu familier, sebaiknya dilakukan pada siang hari. Khusus pemudik roda dua, sebaiknya bergerak secara rombongan jika melewati jalur alternatif.

“Kepada masyarakat yang membawa kendaraan, baik roda dua atau roda empat, usahakan setiap dua atau tiga jam istirahay, minimal 10 sampai 15 menit. Jangan mulai istirahat setelah merasa mengantuk,” ungkap Sony saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (7/4/2024).

Saat istirahat, lakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan sekitar lima menit, menggerakan kaki, lengan, dan sebagainya. Pada saat berbuka dan masih harus melakukan perjalanan, disarankan untuk tidak makan yang terlalu banyak (jangan sampai terlalu kenyang) dan perbanyak makanan yang berserat.

“Sediakan makanan ringan seperti keripik yang aktivitas memakannya membuat geraham terus bergerak. Biasanya ini membantu untuk tidak mengantuk saat mengemudi,” ucap Sony lagi.

Ia menegaskan, lebih baik jika mudik jarak jauh juga menyediakan sopir cadangan, seperti anak laki-laki yang sudah dewasa, atau teman jika mudik bersama dengan teman-teman satu kantor. Walaupun ada supir cadangan, tetap setiap mengemudikan kendaraan, setelah dua atau tiga jam, wajib istirahat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler