Sempat Mundur Setelah Kritik Israel, Paddy Cosgrave Kembali ke Web Summit

Cosgrave pernah menyatakan Israel melakukan kejahatan perang di Gaza.

AP Photo/Armando Franca
File - Paddy Cosgrave, CEO dan pendiri Web Summit, berbicara pada konferensi teknologi Web Summit di Lisbon pada 1 November 2021.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON – Pendiri Web Summit, salah satu konferensi teknologi terbesar, Paddy Cosgrave kembali sebagai chief executive. Ia kembali setelah enam bulan sebelumnya mundur di tengah kritikan atas pernyataannya yang menegaskan Israel melakukan kejahatan perang. 

Baca Juga


Pernyataan Cosgrave terkait aksi militer Israel terhadap Gaza yang menyebabkan kematian puluhan ribu warga sipil di Gaza. Pada Senin (8/4/2024) ia menyatakan, jauh dari ajang tahunan Web Summit membuatnya selalu memikirkan mengenai event tersebut.   

Ia mulai memikirkan soal kembali ke Web Summit dan apa yang dia inginkan atas Web Summit. ‘’Saya menjalin kembali hubungan dengan teman-teman lama di Web Summit, saya mendengarkan apa yang mereka katakan dan inginkan dari Web Summit,’’ katanya di akun X.

Menurut Cosgrave, sejumlah perkembangan teknologi yang mengagumkan, relasi, kemitraan dan perusahaan-perusahaan teknologi mampu berkembang setelah bergabung dalam kegiatan di Web Summit. ‘’Saya ingin terus mengembangkannya.’’

Segala yang ingin ia raih adalah lebih jauh membangun komunitas yang lebih kuat melalui Web Summit. Cosgrave berharap di masa-masa mendatang, pertemuan tahunan teknologi bisa lebih intim dan fokus pada komunitas. 

‘’Kami akan memupuk komunitas-komunitas kecil di Web Summit kemudian membantu mereka,’’ ujar Cosgrave seperti dilansir laman berita Aljazirah. Ia menambahkan sangat senang kelak akan bisa lebih banyak berbagi dengan komunitas masyarakat. 

Cosgrave, yang merupakan salah satu pendiri Web Summit pada 2009, tak menyinggung mengenai pernyataannya mengenai Israel yang pernah memicu perdebatan sengit dan membuatnya memutuskan mundur dari Web Summit. 

Cosgrave mundur sebagai pemimpin Web Summit yang berbasis di Lisbon, Spanyol pada Oktober tahun lalu. Ia memutuskan mundur setelah menuai banyak kritikan atas postingan tulisannya di media sosial yang menyatakan Israel melakukan kejahatan perang di Gaza. 

‘’Saya syok mendengarkan retorika dan aksi banya pemimpin serta pemerintah Barat terkecuali Irlandia, yang hanya sekali melakukan hal yang benar. Kejahatan perang adalah kejahatan meski dilakukan negara sekutunya dan mesti disebut demikian,’’ kata Cosgrave di akun X-nya. 

Pernyataan Cosgrave kemudian membuat perusahaa-perusahaan teknologi termasuk Google, Amazon, Meta, Stripe, dan Siemens memutuskan mundur dari konferensi Web Summit. Lalu, Cosgrave menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya di X. 

Ia mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel dan menyebutnya menjijikan dan mengerikan. Ia mendukung hak Israel untuk membela diri tetapi ia juga menegaskan bahwa Israel mesti mematuhi hukum-hukum internasional yang berlaku. 

Pengusaha Irlandia ini tak lama kemudian mengumumkan pengunduran diri dari Web Summit. Ia menyatakan pernyataannya menjadi ganjalan bagi konferensi Web Summit. Mantan CEO Wikimedia Foundation Katherine Maher mengambil alih posisi Cosgrave. 

Namun, sebulan lalu Maher mundur dari sana dan menjadi CEO National Public Radio di Amerika Serikat (AS). 

 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler