8 Amalan Sunah yang Sebaiknya Dilakukan Saat Idul Fitri
Ada beberapa amalan sunah yang sebaiknya dilakukan pada Idul Fitri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang dinantikan umat Islam setelah melewati bulan Ramadhan. Menjelang Lebaran, tidak jarang orang mulai mendekorasi ulang rumah, memesan pakaian baru, memasak kue kering, dan melakukan banyak tradisi lainnya.
Namun, ada beberapa amalan sunah yang sebaiknya dilakukan pada Idul Fitri. Berikut ini delapan amalan yang dapat dilakukan, seperti dilansir laman Muslimhands.org.uk, Selasa (9/4/2024):
1. Berdoa pada malam Idul Fitri
Rasulullah (SAW) bersabda, "Ada lima malam yang tidak ditolak doanya: malam pertama Rajab, malam ke-15 Sya'ban, malam Kamis, malam sebelum Idul Fitri, dan malam sebelum Idul Adha. Hadits ini diriwayatkan oleh ilmuwan fiqih Imam Jalaluddin as-Suyuthi
2. Mandi sebelum sholat Idul Fitri
Sebagai umat Islam, perlu menjaga kebersihan karena merupakan salah satu hal yang dianjurkan agama. Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma meriwayatkan, ‘Rasulullah (SAW) terbiasa mandi pada hari Fitri’. "Kami didorong untuk melakukan hal yang sama dan, dengan melakukan hal tersebut, kami memastikan bahwa pertemuan dan perayaan keluarga adalah acara yang menyenangkan". (HR. Ibnu Majah).
3. Makan sebelum Sholat Idul Fitri
Saat Idul Fitri, disunahkan memakan kurma sebelum sholat agar tidak memperpanjang puasa. Nabi Muhammad SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sampai dia makan kurma dalam jumlah ganjil. Dari Anas bin Malik, terdapat sebuah hadits:
عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
Artinya: "Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR Bukhari)
4. Mengenakan Attar
Sama seperti Nabi Muhammad SAW yang menggunakan Attar (parfum) pada saat Idul Fitri, laki-laki juga dianjurkan untuk melakukan hal yang sama. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan di masjid.
5. Memperbanyak takbir
Dalam perjalanan ke masjid, Takbir Idul Fitri harus dibacakan dengan lembut. Takbir Idul Fitri berbunyi:
"Allahu Akbar, Allahu Akbar. La Ilaha Illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd".
6. Saling mengucapkan selamat
Pada Hari Raya Idul Fitri, orang sering kali saling mengucapkan selamat dengan ucapan (tahniah) cukup beragam. Namun, cara yang lebih baik untuk saling menyapa adalah dengan mengambil contoh dari para Sahabat Radhiyallahu Anhuma.
Diriwayatkan oleh Jubayr bin Nufayr Radhiyallahu Anhuma, bahwa para Sahabat biasa saling menyapa di hari Idul Fitri dengan kalimat "Taqabbal Allaahu Minnaa Wa Minka', yang artinya 'Semoga Allah menerima (puasa dan ibadah) darinya. kami dan dari kamu'. (Fathul-Bari).
7. Rute jalan masjid
Sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, "Pada hari Idul Fitri, Nabi Muhammad biasa kembali setelah sholat Idul Fitri melalui rute jalan yang berbeda dari yang biasa ia tempuh". Alasan di balik ini adalah agar pada hari kiamat kedua jalan tersebut bisa bersaksi bahwa kita melakukan sholat tersebut.
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang." (HR. Bukhori)
8. Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri sebaiknya tidak dilewatkan, karena ini adalah bagian mendasar dari perayaan Idul Fitri. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, "Rasulullah biasa mendirikan salat Idul Adha dan Idul Fitri lalu menyampaikan khutbah setelah sholat". (HR Bukhori).