Jaga Kesehatan Fisik Selama Mudik, Pemudik Diimbau Manfaatkan Pos Kesehatan

Pos kesehatan di jalur mudik bisa dimanfaatkan gratis bagi para pemudik.

Republika/Putra M. Akbar
Pemudik motor diberikan obat dan minum oleh petugas kesehatan (ilustrasi)
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan fisik dan psikis selama periode mudik Lebaran. Dengan menjaga fisik dan psikis tetap prima, maka perjalanan serta pengalaman berkumpul dengan orang terkasih pada Idulfitri 1445 H kali ini dapat berjalan aman, sehat, dan selamat.

Baca Juga


“Tetap jaga kesehatan, dan manfaatkan pos kesehatan di sepanjang jalur mudik jika dibutuhkan, gratis. Jika kemudian dibutuhkan rujukan maka biaya akan dicover oleh BPJS Kesehatan bagi peserta,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/4/2024).

Dia menjelaskan, selama periode mudik Lebaran, pihaknya menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan. Sebanyak 15.705 fasilitas kesehatan disiagakan di 38 provinsi, terdiri atas 10.147 puskesmas, 3.186 rumah sakit, 352 Public Safety Center (PSC) 119, 51 balai kekarantinaan kesehatan (BKK), dan 1.569 Pos Pelayanan Kesehatan di sepanjang jalur mudik. 

“Pos pelayanan kesehatan disiapkan di pintu keluar (exit) tol, tempat istirahat (rest area) yang terletak di jalur tol operasional, arteri atau jalur non-tol, tempat wisata, tempat ibadah, terminal, stasiun, bandara, dan penyeberangan pelabuhan,” jelas dia.

Kemenkes telah menerima laporan pelayanan kesehatan dari sejumlah pos kesehatan mudik di 38 provinsi. Hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M

"Pemudik dewasa dan lansia paling banyak menderita hipertensi, diikuti nyeri otot, sakit kepala, flu, dan gastritis atau nyeri lambung," kata Syahril Selasa (9/4/2024).

Dia mengatakan, berdasarkan data hingga Senin (8/4/2024) menunjukkan sebanyak 822 pemudik mendapatkan pelayanan di pos kesehatan mudik, terdiri atas 672 usia dewasa, 102 anak, dan 48 lansia. Jumlah penderita penyakit tersebut didasarkan pada kunjungan pemudik ke pos kesehatan.

"Sementara itu, pasien anak paling banyak menderita flu, nyeri otot, nyeri lambung, dan diare. Pemudik langsung diberikan penanganan medis dan obat-obatan sesuai SOP," kata Syahril.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler