Khatib di Bantul yang Bahas Pemilu Curang Dosen Nonaktif UAD
Khatib Dr Untung Cahyono terakhir mengajar di Universitas Ahmad Dahlan pada 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) buka suara ihwal viralnya khotbah Idul Fitri 1445 Hijriyah yang disampaikan oleh khatib Untung Cahyono di Lapangan Tamanan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY pada Rabu (10/4/2024). Ceramah yang di luar konteks tersebut viral di media sosial.
Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha menyampaikan, pihaknya telah menerima berbagai pesan melalui media sosial terkait video yang beredar tersebut. Apalagi, beberapa warganet mengaitkan sang khatib dengan UAD.
"Dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, terdapat komentar-komentar yang mencatut nama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai institusi yang terkait dengan Dr Untung Cahyono, M.Hum," kata Ariadi dalam keterangannya di Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (12/4/2024).
Ariadi mengatakan, Untung Cahyono memang pernah menjadi bagian dari UAD sebagai dosen tamu atau tidak tetap mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada 2022. Dia pun menegaskan, yang bersangkutan saat ini bukan merupakan dosen UAD.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan. Berbagai informasi yang beredar pada search engine yang masih mengaitkan Dr. Untung Cahyono, M.Hum. dengan Universitas Ahmad Dahlan telah kami sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya saat ini," ucap Ariadi.
Baca: Prabowo Terhormat Diberi Ucapan Selamat oleh Presiden Erdogan
Sebelumnya, dalam video yang dibagikan akun @areajogja, viral jamaah sholat Idul Fitri yang ngacir lantaran khatib berceramah tentang politik di lapangan Tamanan, Bantul. Di video itu terlihat secara blak-blakan, khatib menyampaikan bahwa sangat memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia.
"Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo selaku presiden RI sebagaimana yang tersebar di media sosial dan surat kabar. Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak," dikutip dari penggalan video ceramah khatib tersebut.
Baca: Dukungan 3 April Jadi Hari NKRI Bergema di Nginden, Kota Surabaya
Di tengah ceramah yang berbau politik itu, lalu sebagian jamaah pun tampak beramai-ramai meninggalkan lapangan. Kendati demikian, khatib masih tetap melanjutkan ceramahnya.