Agar tak Terjebak Macet, Menhub Sarankan Masyarakat Agar Balik Lebih Awal

Prediksi puncak arus balik Lebaran 2024 diperkirakan Ahad-Senin

ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Petugas kepolisian mengurai kemacetan arus lalu lintas di Simpang Tiga Mengkreng, Kediri, Jawa Timur, Kamis (11/4/2024). Kepolisian setempat melakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan kendaraan ke jalur alternatif untuk mengurai penumpukan kendaraan yang terjadi di titik pertemuan tiga kabupaten yakni Kediri, Jombang, dan Nganjuk itu.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyarankan kepada masyarakat yang tengah pulang ke kampung halaman agar kembali lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Ahad-Senin.


"Kalau lusa atau Senin tidak janji, karena ini kemungkinan akan padat terutama di jalur darat. Maka saya anjurkan mudik balik itu harus besok (Sabtu 13/4), jangan Minggu atau Senin," ucap Budi Karya di Tangerang, Jumat (12/4/2024).

Ia mengatakan, prediksi puncak arus balik Lebaran 2024 diperkirakan bakal terjadi pada H+3 atau Ahad (14/4/2024) dan H+4 atau Senin (15/4/2024).

Kendati demikian, pihaknya pun meminta kepada para pemudik untuk kembali ke Jakarta lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran itu terjadi.

Sehingga, katanya, kemungkinan kejadian buruk atau kepadatan arus lalu lintas di jalan saat kembali nanti bisa terhindari.

"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu kita sudah persiapkan, kalau untuk jalur udara atau laut praktis bisa dikendalikan," ujarnya.

Sejauh ini, Kementerian Perhubungan telah melakukan pemetaan di beberapa titik rawan terjadinya penumpukan saat arus balik Lebaran nanti, diantaranya seperti di jalur Cipali, dari arah Solo, Semarang hingga Cirebon.

Berbagai langkah dan upaya secara maksimal untuk menjamin kelancaran dan melayani masyarakat selama angkutan arus mudik maupun balik Lebaran di semua lintas moda transportasi tersebut dipastikan aman.

"Besok saya akan ke Solo untuk cek perkembangan di sana, kemudian ke Semarang dan ke Cirebon. Dua titik yang harus dikendalikan adalah satu di Kali Kangkung, biasanya sampai Salatiga, kemudian KM 66 dimana dari Bandung masuk ke sini (Jakarta)," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan pesan kepada pemudik yang menggunakan travel agar mencari agen yang resmi, bukan yang tidak resmi. Hal itu berkenaan dengan insiden kecelakaan maut di tol KM 58 Cikampek, yang menewaskan 12 orang.

"Jadi para pemudik jangan memaksakan untuk melakukan kegiatan atau pulang pakai travel gelap, kalau kemudian diketahui jangan salahkan untuk dilakukan pemutaran balik," kata Budi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler