Dishub Sebut Sudah Ada Pergerakan Wisatawan ke Bandung Selatan
Dishub sebut sudah ada pergerakan wisatawan ke kawasan wisata di Bandung selatan.
REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyampaikan bahwa pergerakan wisatawan terjadi sejak H+1 Lebaran 2024 yang menuju destinasi wisata arah jalur Nagreg, Pangalengan, dan Ciwidey.
“Dari kemarin atau H+1 Lebaran sudah meningkat arus lalu lintasnya. Data arusnya sampai dengan jam 24.00 WIB sudah di angka 120 ribu lebih kendaraan, jadi memang sudah meningkat di H+1,” kata Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo di Kabupaten Bandung, Jumat (12/4/2024).
Eric memprediksi arus wisatawan akan mencapai puncaknya pada H+2 Lebaran yang menuju berbagai destinasi wisata arah Garut atau Pangandaran via Nagreg, Pangalengan, hingga Ciwidey.
“Untuk hari ini atau H+2 Lebaran juga kelihatannya masih tinggi wisatawan ke arah Nagreg, Pangalengan, maupun Ciwidey karena karakter liburnya kelihatannya lagi ideal-idealnya karena berangkat Jumat, pulang Ahad, atau Senin," katanya.
Ia menyatakan ada kepadatan lalu lintas pada H+1 dari arah Bandung menuju kawasan Ciwidey maupun Pangalengan yang merupakan arus wisatawan yang hendak berlibur menuju dua kawasan tersebut.
“Prediksi kami malah akan jauh lebih meningkat untuk hari ini dan besok, kemungkinan besar untuk yang arah Ciwidey dan Pangalengan masih cukup besar,” kata dia.
Kepadatan lalu lintas di kawasan Nagreg, kata Eric, masih terjadi hingga H+1 dengan didominasi oleh kendaraan roda dua. Menurutnya kepadatan itu terjadi karena pemudik lokal maupun arus wisata yang hendak menuju Garut maupun Pangandaran.
“Jadi kalau yang ke arah yang Nagreg ini masih tetap bercampur antara pemudik lokal dengan dengan wisatawan arah Cipanas dan Pangandaran. Kalau yang di Ciwidey sama Pangalengan itu udah murni kunjungan wisata,” katanya.
Eric menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Bandung untuk menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi potensi kemacetan dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar destinasi wisata tersebut.