Kemenkes Catat 475 Kematian Akibat DBD Hingga Pekan Ke-15 2024

Angka kematian kasus DBD pada tahun ini lebih tinggi dari periode yang sama 2023.

ANTARAFOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di SDN Pasar Minggu 03, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024). Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan melakukan pengasapan serentak pada 20 sekolah di wilayahnya untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengatakan, per pekan ke-15 2024, terdapat 475 yang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD), dan tercatat kasus sebanyak 62.001 kasus. Dalam data yang diterima di Jakarta, Senin (15/4/2024), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa pada periode yang sama pada 2023, terdapat sebanyak 22.551 kasus DBD serta 170 kematian.

Baca Juga


Siti menjelaskan, bahwa lima kabupaten dan kota dengan kematian akibat DBD tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara dengan 21 kematian, Kabupaten Subang dengan 18 kematian. "Kabupaten Kendal 16 kematian, Kota Bekasi 15 kematian," katanya.

Adapun, lima kabupaten dan kota dengan kasus DBD tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung dengan 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 1.422 kasus. "Kabupaten Lebak 1.326 kasus, Kota Depok 1.252 kasus," dia menambahkan.

Pada pekan sebelumnya, tercatat sebanyak 455 kematian akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti tersebut, serta kasus DBD sebanyak 60.296. Sebelumnya, dalam rilis pada Selasa (2/4/2024), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, ada risiko bahwa kasus DBD masih akan berlanjut hingga musim pancaroba.

Maxi mengatakan, per Selasa (26/3/2024) atau pekan ke-13, kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat dengue dilaporkan ada 404 orang.

Dengan kenaikan kasus dengue yang terjadi belakangan ini, Maxi pun meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. Menurutnya, hal yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkala dan menyeluruh, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini. “Mulai sekarang, cek kebersihan di rumah maupun lingkungan sekitar, jangan sampai ada barang-barang yang berpotensi menimbulkan genangan air. Kalau dibiarkan nanti bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk dengue, bila menemukan sebaiknya segera dikuras, dikeringkan, atau ditutup bahkan bila perlu didaur ulang,” kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler