Gedung Putih Bantah Terima Peringatan Dini Serangan Iran ke Israel
Iran memberikan peringatan dini untuk membantu Israel mempersiapkan pertahanannya.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih pada Senin (15/4/2024) dengan tegas membantah laporan bahwa Iran memberikan peringatan dini tentang waktu dan sasaran serangan balasannya terhadap Israel. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengaku Washington dan Teheran telah saling bertukar pesan sebelum serangan pesawat tanpa awak dan rudal pada Sabtu, tapi menegaskan bahwa peringatan dini itu "salah".
"Saya telah melihat laporan bahwa serangan Iran memang gagal, kegagalan spektakuler dan memalukan ini memang disengaja. Saya juga melihat Iran mengatakan mereka memberikan peringatan dini untuk membantu Israel mempersiapkan pertahanannya dan membatasi potensi kerusakan," katanya kepada wartawan.
Ia menegaskan tidak pernah ada pesan apa pun kepada Gedung Putih atau kepada siapa pun tentang waktu, sasaran atau jenis respons. "Semua ini jelas-jelas salah," kata dia menegaskan.
Iran meluncurkan serangkaian serangan pesawat tanpa awak dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai balasan atas serangan Israel pada 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk tujuh penasihat militer.
Hampir semua rudal yang ditembakkan oleh Iran berhasil dicegat, dan Kirby mengatakan serangan balasan itu "merupakan kegagalan yang memalukan bagi Pemimpin Tertinggi" dan bagi Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan balasan terhadap Israel "perlu dan pantas," dan ditujukan pada sasaran militer. Sementara, Israel berjanji akan membalas serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berjanji bahwa serangan lebih lanjut dari Israel akan ditanggapi dengan balasan yang lebih kuat dan luas.