Kementan Dorong Empat Kabupaten di Jateng Percepat Penanaman Padi

Percepatan perlu dilakukan mengingat kondisi air masih cukup untuk masa tanam

Dok Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan stok pupuk bersubsidi yang disiapkan untuk tahun ini sudah sesuai dengan permintaan. Hal ini untuk membantah informasi terkait kelangkaan pupuk di masa tanam tahun ini.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong empat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah untuk mempercepat penanaman padi guna mengantisipasi kemungkinan El Nino panjang, yang berdampak langsung pada krisis darurat pangan.


"Karena itu, percepatan perlu dilakukan mengingat kondisi air masih cukup untuk masa tanam tahun ini. Adapun beberapa kabupaten sentra yang akan dipacu adalah Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Grobogan," kata Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto Setyanto di sela kunjungan kerja di Kabupaten Pati, Jateng, Kamis (18/4/2024).

Prihasto, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menyampaikan saat ini pemerintah terus memasifkan pemasangan pompa air untuk memasok kebutuhan sawah kering agar bisa berproduksi di masa tanam berikutnya.

"Sesuai arahan Bapak Menteri, kita harus bersama-sama terjun langsung ke lapangan dan mendorong percepatan tanam padi dalam mengantisipasi El Nino. Dengan begitu, kita bisa melihat apa saja yang menjadi permasalahan-permasalahan di lapangan," ujarnya.

Dia mengatakan antisipasi yang dilakukan secara masif itu dinilai tepat, karena mampu menjaga produksi dari kekurangan akibat cuaca buruk El Nino.

Setidaknya, kata dia, petani tak perlu khawatir akan kekurangan air, karena pemerintah sudah menyiapkan pompa."Nah, inilah yang harus kita sinkronisasi seperti apa supaya kita memiliki satu semangat yang sama agar pangan ke depan tidak bergejolak," katanya.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Pati, Prihasto juga melakukan penanaman padi secara simbolis guna mendorong percepatan tanam dalam rangka antisipasi darurat pangan di daerah tersebut. Selain itu, ia juga meninjau sistem pompa dalam upaya pengairan persawahan yang ada di daerah tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah memberikan bantuan senilai Rp177 miliar untuk petani terdampak banjir yang tersebar di sejumlah daerah Jateng.

"Dari Rp 177 miliar bantuan yang diberikan, Rp175 miliar berupa benih padi dan jagung dan Rp 2 miliar untuk optimalisasi pompa di Jawa Tengah," katanya.

Amran menyampaikan pemberian bantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan itu untuk membantu kelompok tani yang ada di Provinsi Jawa Tengah, sehingga bisa kembali produktif dalam menghasilkan pangan.

Dia merinci untuk bantuan benih senilai Rp 175 miliar tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare sebesar Rp 43,1 miliar, dan benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp 131,9 miliar. Bantuan tersebut diserahkan untuk Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, untuk bantuan senilai Rp 2 miliar berupa dua unit pompa air, 15 unit irigasi perpompaan serta dua unit rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) khusus untuk Kabupaten Grobogan.

Amran mendorong percepatan tanam melalui penerapan sistem pompa di Jawa Tengah. Sistem pengairan ini dapat memberi jaminan ketersediaan air, sehingga petani leluasa menanam di segala musim dengan masa tanam hingga tiga kali.

Sebagai salah satu wilayah sentra padi di Indonesia, lanjutnya, Jawa Tengah memiliki kurang lebih 300 ribu hektare lahan tadah hujan yang penanamannya dapat dimaksimalkan melalui penerapan pompa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler