Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?

Keluhan Nadya Shavira tentang kasarnya kapster justru menjadi bumerang untuknya.

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tukang cukur keliling memakai alat pelindung diri saat memotong rambut bayi di halaman rumah pelanggan, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020). Balita perlu dikondisikan sebelum cukuran.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus "kasarnya" kapster memegang kepala anak yang dikeluhkan influencer Nadya Shavira menarik perhatian warganet. Alih-alih mendapat simpati, curahan hati Nadya di Instagram Story justru menjadi bumerang baginya.

Nadya semula menunjukkan bahwa kapster tidak membantu membujuk anaknya dengan lembut. Ia pun memperlihatkan foto tangan kapster memegang kepala anaknya dengan kuat saat mencukur.

Menurut warganet, Nadya semestinya langsung mengomunikasikan keluhannya kepada barbershop terkait, bukan curhat di media sosial. Di samping itu, ada catatan lain yang dapat menjadi pembelajaran bersama bagi ayah dan ibu baru.

Salah satu ibu muda, Nurlinggah Rahmadaniah, mengatakan, ada beberapa persiapan yang ia lakukan sebelum membawa anak untuk mencukur rambut. Warga Kalisari, Jakarta Timur itu memiliki seorang anak laki-laki berusia dua tahun.

Baca Juga


 
"Pertama, sounding sih yang pasti, kasih tahu ke anaknya biar dia siap mau dicukur dan harus diam biar nggak bahaya. Terus kedua, kenalan dulu sama tukang cukurnya biar santai," kata Nurlinggah saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/4/2024).

Agar anak lebih merasa nyaman dan tenang, menurut Nurlinggah, orang tua bisa memangkunya selama proses memotong rambut. Memberikan camilan, mainan, atau tontonan juga bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak ketika ia tampak mulai bosan.

"Kalau anaknya ngereog, ya sudah, berhenti dulu. Jangan dipaksa, apalagi dikekep kepalanya, nanti anaknya makin berontak," kata Nurlinggah.
 
Merujuk pada pengalaman Nadya yang membagikan video ketika kapster memegang kepala anaknya dengan kencang, Nurlinggah mengatakan, sebaiknya ditegur dulu langsung di lokasi. Mengunggah ke Instagram agar viral dinilainya kurang bijak.

"Aku sih pasti negor dululah, kan garda terdepan anak kita ya orang tuanya. Dan dia (Nadya) lagi ada di dekat anaknya, langsung aja berdiri dan negor. Menurut aku, minimal yang pantas viral itu yang udah merugikan ya, terlebih misal nggak ada pertanggungjawaban," kata Nurlinggah.

Kontroversi soal mencukur rambut anak bermula dari unggahan Nadya di Instagram. Dalam unggahannya, Nadya yang memiliki 3,1 juta pengikut membawa putranya yang menyandang Down syndrome ke sebuah barbershop.

Putra Nadya disebut tantrum saat hendak dicukur. Lalu, kapster memegangi kepala anaknya agar bisa mencukur dengan rapi.

Warganet pun bereaksi kontra atas sikap Nadya. Apalagi, sang anak dibawa untuk mencukur rambut ketika baru pulang dari rumah sakit.

"Nad, anakmu tuh baru balik dari RS loh abis cek lab, suntik, rontgen, dll, lalu diajak ke mall dan cukuran pula. Jelas lah dia tantrum, pasti nggak nyaman, capek. Kita aja yang dengernya capek," tulis akun @imaas***.

Banyak juga yang mengingatkan bahwa anaknya itu spesial karena berkebutuhan khusus jadi seharusnya Nadya lebih peka lagi dengan kondisi sang anak. Nadya diserukan untuk tidak menyalahkan orang lain, bahkan hingga diberhentikan dari pekerjaannya.

"Kasian banget dapet komenan dari Tiktok katanya si ibu (pegawai barbershop) sekarang udah dipecat," tulis akun @ramye***.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler